Sinopsis
Sangat inspiratif, enak dibaca, lengkap dengan contoh dan panduan praktis bagi guru untuk melahirkan manusia-manusia unggul!
—Dr. Seto Mulyadi, Psi. M.Si., Komnas Perlindungan Anak
· Hasan tidak tertarik pada pelajaran di kelas. Namun, Hasan sering dimintai tolong memperbaiki pompa air yang rusak, mesin potong yang ngadat, bahkan instalasi listrik yang padam.
· Ganeswara adalah atlet lari terbaik di kelas. Tapi, kemampuan matematikanya lemah.
· Nilai ujian matematika dan IPA Irena dan Fina di kelas adalah yang tertinggi. Namun, kue buatan mereka kalah jauh dengan buatan Abiyyu.
Siapakah yang paling pintar? Siapakah yang paling cerdas?
Setiap manusia memiliki aneka ragam kecerdasan berbeda, dengan kemampuan belajar yang berbeda pula. Lingkungan yang memberikan stimulus dan kesempatan yang tepat akan melejitkan kecerdasan itu. Berbekal kecerdasannya masing-masing, setiap orang bisa sukses.
Berdasarkan pengalamannya di dunia pendidikan dengan berbagai metode pendidikan, kedua penulis menunjukkan bagaimana proses pengajaran berkualitas, yaitu “bukan sebesar apa kecerdasanmu, melainkan bagaimana kau menjadi cerdas”. Dengan gaya ringan, praktis, dan menarik, Munif Chatib sang “Gurunya Manusia” dan Alamsyah Said memberikan tips n tricks bagaimana:
Menjadi Sekolah The Best Output
Proses belajar terbaik
Belajar aktif dan menyenangkan
Mengenali dan melejitkan kecerdasan anak
Menemukan kondisi akhir terbaik
Menggugat sistem pendidikan di sekolah yang hanya menerima anak-anak “cerdas” dan mengolahnya menjadi luaran yang seragam … menginspirasi bagaimana seharusnya lembaga pendidikan berperan.
—Dr. Sukiman Puspoyudo, M.Pd., Pemerhati Pendidikan