Sinopsis
Pada dasarnya ilmu merupakan hasil tafsiran ilmuwan melalui penggunaan metodologi riset dalam memandang ragam realitas yang terlihat dari fenomena-fenomena yang ada. Ilmu selalu terikat oleh ruang dan waktu atau kondisi psikis, sosiologis dan ideologis disaat dikajikembangkan oleh pengkajinya. Kebutuhan-kebutuhan yang bersifat normatif dan historis manusia yang praktis-empiris-rasional selalu mengiringi temuan dan pengembangan ilmu itu. Karenanya ilmu yang dihasilkan ilmuwan, sebagai pengkaji dan pengembangnya, tidak terpisahkan sama sekali dari kondisi sosial dan psikologis yang mengitarinya.(Prof. Dr. Muhmidayeli., M.Ag).
Kajian ilmuwan saat ini semakin memperkuat betapa ilmu pengetahuan yang dibangun adalah ilmu pengetahuan yang berbasis dan sekaligus beorientasi pada values. Karena itu ilmu pengetahuan sebagai produk metodologis akademis sesungguhnya tidak dapat terlepas dari values yang tidak saja inheren dalam ilmu pengetahuan itu, juga sangat mengitari keberadaan ilmu itu sendiri. Integrasi-Interkoneksi antara agama dan sains sesungguhnya merupakan jawaban akan betapa keterjalinankelindanan ilmu dan values dikelola sedemikian rupa. Karenanya Integrasi-Interkoneksi sebagai “aqidah” keilmuan di PTKIN/S diupayakan secara masif dan bejama’ah sehingga fungsionalitas perguruan tinggi ini semakin terasa didalam kehidupan ini. (Prof. Dr. Amril M., MA).
Prof. Dr. Amril M., MA merupakan dosen pada UIN Suska Riau, saat ini penulis mendapatkan amanah sebagai Ketua Lembaga Penjaminan Mutu UIN Suska Riau. Penulis sangat aktif melakukan penelitian, menulis karya ilmiah baik pada jurnal maupun karya ilmiah pada bidang pendidikan. Selain itu beliaupun aktif menulis buku, diantara karya beliau yang dipublikasikan Reformulasi Pendidikan Tinggi Islam, UI Press, Jakarta, 2004. Etika dan Pendidikan, Aditya Yogyakarta dan LSFK2P Pekanbaru, 2005. Akhlak Tasawuf, Program Pascasarjana Press, UIN Suska Riau, 2007. Akhlak Tasawuf: Meretas Jalan Akhlak Mulia, Refika Aditama, Bandung, 2015.
