Contextual Teaching And Learning: Sebuah Panduan Awal dalam Pengembangan PBM

Pendekatan kontekstual sudah lama dikembangkan oleh John Dewey pada tahun 1916, yaitu sebagai folosofi belajar yang menekankan pada pengembangan minat dan pengalaman  siswa. Contextual Teaching and Learning (CTL) dikembangkan oleh The Washingtion State Concortium For Contextual Teaching and Learning, yang melibatkan 11 perguruan tinggi, 20 sekolah dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat.
Sampai saat ini pendidikan di Indonesia masih di dominasi oleh kelas yang berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, sehingga ceramah akan menjadi pilihan utama dalam menentukan strategi belajar, sehingga sering mengabaikan pengetahuan awal siswa. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan belajar yang memberdayakan siswa. Salah satu pendekatan yang memberdayakan siswa adalah pendekatan CTL ini.
Adapun yang melandasi pengembangan pendekatan konstektual adalah konstruktuvisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkontruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri. Bahwa pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta atau posisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.