Sinopsis
“Kita kan hanya perempuan rampasan belaka, Den Rara. Kenapa Den Rara tidak mau dipersunting Tumenggung yang kuasa dan kaya raya? Kan enak nanti.”
“Tubuh dirampas memang. Tetapi hati tidak.” Genduk Duku, yang menjatuhkan dirinya dalam pangkuan puannya, dibelai rambutnya. “Nduk, Gendukku sayang. Sebentar lagi kau akan menjadi wanita cantik juga. Tidak mudah menjadi wanita cantik, Nduk. Tidak mudah. Apalagi di kalangan istana. Di sini kita menjadi barang hiburan belaka. Di luar kita lebih mudah jadi orang.”
*
Rara Mendut, wanita rampasan yang menolak diperistri oleh Tumenggung Wiraguna demi cintanya kepada Pranacitra. Dibesarkan di kampung nelayan pantai utara Jawa, ia tumbuh menjadi gadis yang trengginas dan tak pernah ragu menyuarakan isi pikirannya. Sosoknya dianggap membangkang tatanan di lingkungan istana, di mana perempuan diharuskan bersikap halus dan patuh. Tetapi ia tak gentar. Baginya, lebih baik menyambut ajal di ujung keris Sang Tumenggung daripada dipaksa melayani nafsu panglima tua.
Rara Mendut merupakan novel pertama dari Trilogi Rara Mendut, mahakarya Y.B. Mangunwijaya. Sebuah narasi yang tidak hanya mengisahkan tumpang tindih hidup manusia, juga dengan apik menyinggung sejarah Tanah Jawa,
keberanian perempuan, dan protes atas ketidakadilan.