Probiotik: Suatu Tinjauan Keilmuan Baru bagi Pakan Budi Daya Perikanan

BAB 1 SEJARAH PROBIOTIK 1
1.1 Mikroba penyusun probiotik 7
1.2 Mekanisme Kerja Probiotik 9
1.3 Contoh Bakteri Probiotik 10
1.3.1 Lactobacillus acidophilus 10
1.3.2 Lactobacillus Casei 11
1.3.3 Bifidobacterium Longum 12
1.4 Ketahanan Probiotik Pada pH Rendah 12
1.5 Ketahanan Probiotik Terhadap Garam Empedu 13
Daftar Pustaka 14

BAB 2 KEGUNAAN P ROBIOTIK BAGI MAKHLUK HIDUP 17
2.1 Manfaat probiotik bagi ayam 18
2.2 Probiotik Merangsang Nafsu Makan Ikan 21
2.3 Probiotik dalam Dunia Peternakan 22
2.4 Pengaruh Probiotik/Prebiotik terhadap Unggas 23
2.5 Pengaruh Probiotik terhadap Ternak Ruminansia 24
2.6 Potensi Probiotik pada Ternak Ruminansia. 25
2.7 Penerapan Probiotik untuk Produksi Udang Unggul 27
2.8 Kerja Probiotik 29
Daftar Pustaka 31

BAB 3 APLIKASI PROBIOTIK BAGI DUNIA PERIKANAN 33

BAB 4 IDENTIFIKASI, ISOLASI, DAN SELEKSI BAKTERI 47
4.1 Identifikasi 48
4.1.1 Uji Pengecatan Gram 48
4.1.2 Uji KOH Menentukan Sifat Dinding Sel 48
4.1.3 Uji Motilitas 48
4.1.4 Uji Biokimiawi 49
4.1.5 Uji Fisiologis 49
4.2 Identifikasi Bakteri Asam Laktat dengan 16S rDNA 50
4.2.1 Isolasi Genomik DNA Bakteri Asam Laktat 50
4.2.2 Reaksi 16S rDNA PCR 51
4.2.3 Gel Electrophoresis 52
4.2.4 Purifikasi DNA dengan Promega Kit Protocol 52
4.3 Isolasi dan Seleksi Bakteri Probiotik 53
Daftar Pustaka 57

BAB 5 KOMPONEN YANG DIHASILKAN OLEH BAKTERI PROBIOTIK DAN PENGAPLIKASIANNYA 63
5.1 Karakteristik Probiotik 65
5.2 Karakteristik BAL (Bakteri Asam Laktat) 68
5.3 Bakteriosin 70
5.3.1 Efesiensi Pakan 71
5.3.2 Pewarnaan Gram 72
5.3.3 Uji Biokimia 72
Daftar Pustaka 73

BAB 6 BAKTERIOSIN 79
6.1 Pengertian Bakteriosin 79
6.2 Klasifikasi Bakteriosin 81
6.3 Mekanisme kerja Bakteriosin 82
6.3.1 Bakteriosin sebagai Peptida Kolonisasi 83
6.3.2 Bakteriosin sebagai Peptida Pembunuh 85
6.3.3 Bakteriosin sebagai Peptida Sinyal 88
6.4 Sifat-sifat bakteriosin 89
6.4.1 Sintesis Bakteriosin dari Bakteri Asam Laktat 90
6.4.2 Kinerja Bakteriosin dalam Aktivitas Penghambatan 92
6.5 Aplikasi Bakteriosin 93
6.5.1 Bakteriosin sebagai Pengawet Alami pada Daging 93
6.6 Produksi bakteriosin Persiapan Media Fermentasi 97
6.6.1 Media Cair untuk Produksi Bakteriosin 97
6.6.2 Isolasi Ekstrak Kasar Bakteriosin 98
6.6.3 Pemurnian Bakteriosin 98
6.6.4 Uji Aktivitas Bakteriosin 98
Daftar Pustaka 99

BAB 7 BAKTERI POTENSIAL PROBIOTIK YANG DIISOLASI DARI SALURAN PENCERNAAN UDANG GALAH
(MACROBRACHIUM ROSENBERGII, DEMAN) DAN UDANG WINDU (PENAEUS MONODON FABRICUS) DENGAN TEKNIK SEQUENCES DNA 16S 101
7.1 Pendahuluan 101
7.2 Metode Penelitian 103
7.2.1 Polymerase Chain Reaction (PCR) 104
7.2.2 Purifikasi DNA 104
7.2.3 Sekuensing dan Analisis BLAST 105
7.2.4 Hasil dan Pembahasan 105
7.3 Kesimpulan 115
Daftar Pustaka 116

BAB 8 APLIKASI PROBIOTIK DENGAN METODE
PERENDAMAN 119
8.1 Pendahuluan 119
8.2 Metode Penelitian 120
8.3 Persiapan Probiotik 121
8.4 Pemeliharaan Ikan 121
8.4.1 Gejala Klinis 122
8.4.2 Total Eritrosit 122
8.4.3 Kadar Hemoglobin 122
8.4.4 Kadar Hematokrit 122
8.4.5 Total Leukosit 122
8.4.6 Tingkat Kelulushidupan 123
8.4.7 Pertumbuhan Bobot Mutlak 123
8.4.8 Kualitas Air 123
8.4.9 Analisis Data 123
8.5 Hasil dan Pembahasan 124
8.5.1 Gejala Klinis 124
8.5.2 Total Eritrosit 125
8.5.3 Kadar Hemoglobin 126
8.5.4 Kadar Hematokrit 127
8.5.5 Total Leukosit 128
8.5.6 Tingkat Kelulushidupan 129
8.5.7 Pertumbuhan Bobot Mutlak 131
8.5.8 Kualitas Air 132
8.6 Hasil Penelitian Pemberian Probiotik yang Diisolasi dari Saluran Pencernaan Udang Windu (Penaues Monodon) 132
8.6.1 Gejala Klinis 132
8.6.2 Total Eritrosit 134
8.6.3 Kadar Hemoglobin 135
8.6.4 Kadar Hematokrit 136
8.6.5 Total Leukosit 137
8.6.6 Tingkat Kelulushidupan 139
8.6.7 Pertumbuhan Bobot Mutlak 140
8.6.8 Kualitas Air 141
8.7 Perbandingan Deskriptif Pemberian Probiotik Bacillus yang Diisolasi dari Saluran Pencernaan Udang Galah
(M. Rosenbergi de MAN) dan Udang Windu
(P. Monodon) Secara Perendaman 142
8.8 Kesimpulan 143
Daftar Pustaka 143

BAB 9 APLIKASI PROBIOTIK DENGAN METODE PENEBARAN PADA MEDIA 147
9.1 Pendahuluan 147
9.2 Metode Penelitian 148
9.2.1 Persiapan Wadah 148
9.2.2 Persiapan Probiotik 149
9.2.3 Pemeliharaan Ikan 149
9.2.4 Uji Tantang 149
9.2.5 Pengamatan Gejala Klinis 149
9.2.6 Pengambilan Sampel Darah Ikan 150
9.2.7 Kadar Hemoglobin 150
9.2.8 Kadar Hematokrit 150
9.2.9 Total Eritrosit 151
9.2.10 Total Leukosit 151
9.2.11 Pertumbuhan Bobot Mutlak 151
9.2.12 Tingkat Kelulushidupan 152
9.2.13 Kualitas Air 152
9.2.14 Analisis Data 152
9.3 Hasil 153
9.3.1 Gejala Klinis 153
9.3.2 Total Eritrosit 156
9.3.3 Kadar Hemoglobin 156
9.3.4 Kadar Hematokrit 157
9.3.5 Total Leukosit 158
9.3.6 Pertumbuhan Bobot Mutlak 159
9.3.7 Tingkat Kelulushidupan 161
9.3.8 Kualitas Air 161
9.4 Kesimpulan 163
Daftar Pustaka 163

BAB 10 APLIKASI PROBIOTIK MELALUI PENCAMPURAN
PADA PAKAN 167
10.1 Pendahuluan 167
10.2 Metode Penelitian 169
10.3 Bahan dan Alat 170
10.4 Prosedur Penelitian 171
10.4.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 171
10.4.2 Persiapan Probiotik 171
10.4.3 Persiapan Pakan 172
10.4.4 Pemeliharaan Ikan 172
10.4.5 Penyediaan Bakteri Streptococcus Iniae untuk Uji Tantang 172
10.4.6 Pengambilan Darah Ikan 173
10.4.7 Parameter yang diukur 173
10.4.8 Analisis Data 173
10.5 Hasil dan Pembahasan 174
10.5.1 Gejala Klinis 174
10.5.2 Total Leukosit 177
10.5.3 Diferensiasi Leukosit 180
10.5.4 Pertumbuhan Bobot Mutlak 185
10.5.5 Tingkat Kelulushidupan 186
10.5.6 Kualitas Air 187
10.5.7 Perbandingan Deskriptif Pemberian Probiotik
Bacillus sp. yang Diisolasi dari Saluran Pencernaan
Udang Galah (M. Rosenbergi De Man) dan Udang
Windu (P. Monodon) Melalui Pakan 188
10.6 Kesimpulan 189 Tampilkan Semua Daftar Isi