Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Sosial & Politik    Sosial

Madilog: Materialisme, Dialektika, dan Logika

Berat 0.50
Tahun 2014
Halaman 568
ISBN 9791682186
Penerbit Narasi
Sinopsis       Buku Sejenis
 
Harga: Rp110.000
Tersedia:
Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)

Pelanggan yang Membeli Buku Ini Juga Membeli Buku Berikut:

Catatan Seorang Demonstran
Soe Hok Gie
Rp65.000
Sang Pemimpi
Andrea Hirata
Rp79.000
Edensor
Andrea Hirata
Rp59.000
Analisa Dan Desain Struktur Dengan Staad Pro 2004 (Edisi Revisi)
Rasyid Andalus Setiawan
Rp75.000
Lainnya+   

Sinopsis

Bangsa Indonesia memandang bahwa apa yang terjadi di dunia ini dipengaruhi oleh kekuatan keramat di alam gaib. Cara pandang ini, disebut-sebut oleh Tan Malaka sebagai “logika mistika”. Logika ini melumpuhkan karena, ketimbang menangani sendiri permasalahan yang dihadapi, lebih baik mengharapkan kekuatan-kekuatan gaib itu sendiri. Karena itu, mereka (masyarakat Indonesia) mengadakan mantra, sesajen, dan doa-doa. Melihat kenyataan bangsanya yang masih terkungkung oleh “logika mistika” itu, Tan Malaka melahirkan Madilog.  

Madilog merupakan buku yang ditulis oleh Tan Malaka selama delapan bulan (15 Juli 1942 - 30 Maret 1943). Buku ini bukan semacam “ajaran partai” atau “ideologi proletariat”, melainkan cita-cita Tan Malaka sendiri. Di mana, Madilog—sebagian besar mengikuti konsep materialistik-dialektik Fredrich Engels—sama sekali bebas dari buku-buku Marxisme-Leninisme yang menuntut ketaatan mutlak pembaca terhadap Partai Komunis.  

Tan Malaka melihat kemajuan umat manusia harus melalui tiga tahap: Dari “logika mistika” lewat “filsafat” ke “ilmu pengetahuan” (sains). Dan selama bangsa Indonesia masih terkungkung oleh “logika mistika” itu, tak mungkin ia menjadi bangsa yang merdeka dan maju. Madilog merupakan jalan keluar dari “logika mistika” dan imbauan seorang nasionalis sejati buat bangsanya untuk ke luar dari keterbelakangan dan ketertinggalan.      
(Kembali Ke Atas)
(Kembali Ke Atas)