Sinopsis
Ekosistem hutan mangrove (EHM) memiliki keterkaitan fungsi yang sangat signifikan bukan hanya bagi masyarakat pesisir, melainkan juga bagi masyarakat non-pesisir. EHM memiliki berbagai fungsi yang sangat bermanfaat, misalnya, sebagai habitat berbagai biota laut yang bersifat ekonomis dan ikut berperan sebagai wahana proteksi masyarakat pesisir dan non-pesisir dari terpaan badai. Bahkan, masih banyak manfaat dari EHM yang belum diketahui masyarakat, umpamanya, buah mangrove, dapat dijadikan makanan, obat, dan sirup.
Melihat begitu multifungsinya EHM bagi masyarakat banyak, sudah seharusnya kita bahu-membahu berperan serta menjaga EHM. Sayangnya, perhatian pemerintah pada ekosistem hutan mangrove tidak sebesar perhatian pemerintah pada kawasan hutan secara umum. Indonesia memiliki ekosistem hutan mangrove seluas 3.6 juta hektar dengan kondisi masih baik. Sementara itu, luas ekosistem hutan mangrove (EHM) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sampai 2013 mencapai 117.229,29 hektar. Kondisi kekinian mangrove di Kabapaten Belitung masih relatif terjaga, sementara kondisi mangrove di Kabupaten Bangka rusak parah, akibat kegiatan penambangan timah legal dan ilegal.
Buku yang berjudul Konservasi Mangrove dan Kesejahteraan Masyarakat ini merupakan hasil penelitian pada 2012, 2013, dan 2014 di Kabupaten Belitung dan Bangka Barat. Berisi sembilan tulisan yang dibahas oleh para ahli yang memiliki integritas tinggi dengan latar belakang keilmuan dari berbagai perguruan tinggi ternama dalam dan luar negeri.
Buku ini memberikan proses pembelajaran yang sangat bermanfaat untuk menambah khazanah pengetahuan dan keilmuan dalam mengonservasi suatu ekosistem mangrove dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal yang telah menjadi aset masyarakat secara turun-temurun. Semoga Buku ini bermanfaat bagi para pembaca .