Berbeda dengan sistem keuangan konvensional, dalam sistem keuangan syariah setiap produk yang dikeluarkan selalu terikat pada akad-akad yang mendasarinya. Akad tersebut sebagai landasan filosofis sekaligus diferensiasi dengan produk keuangan konvensional. Pada kenyataannya, bukan hanya produk yang mengalami perubahan, namun akad pada produk tersebut. Bahkan dalam satu produk bisa terjadi banyak perubahan akad, sehingga pada akhirnya penamaan produknya pun mengalami perubahan, tergantung pada substansi akadnya.
Perubahan yang terjadi pada produk dan akad tersebut tidak hanya menunjukkan dinamika keuangan syariah yang progresif, melainkan juga menggambarkan bahwa industri ini terus tumbuh dan berkembang. Sehingga kita menjadi layak untuk berharap bahwa keuangan syariah nantinya akan berperan secara kaffahdalam menjawab segala tantangan global dengan cara memajukan sektor riil, mengentaskan kemiskinan dan menjalankan fungsinya sebagai intermediary agent.
