Sinopsis
"Melalui tiga cerpen yang mengawali antologi ini, pembaca dibawa untuk melihat dengan mata seorang Nenek yang menghadirkan momen-momen kebersamaan dengan cucu, secara segar, visual, hidup – detik demi detik. Kejutan yang mengarifkan selalu tersedia di ujung cerpen. Hal-hal kecil dari rutinitas hidup muncul sebagai kebaruan, karena perspektif atau tingkah cucu yang menyadarkan pada perubahan zaman. Wawasan atau kesadaran akan makna hidup yang diletupkan dari momen-momen keseharian -- dalam perspektif perjalanan hidup seorang perempuan, ibu, nenek (atau seorang paman yang diingatkan kembali pada kenakalan masa kecil) – itulah hadiah terindah antologi ini."
Melani Budianta,
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia
"Membaca cerita-cerita pendek Dewi Parwati Setyorini itu seperti mendengarkan cerita seorang sahabat yang lama tidak bertemu. Kejadian sehari-hari yang kadang sering kita perlakukan seadanya, ternyata mampu membuat kita merasakan hangatnya interaksi antar-keluarga dan ingin menyelami lebih dalam kehidupan mereka. Sebuah buku sederhana yang sangat layak dibaca."
Dian Sastrowardoyo
Pekerja seni dan ibu dua anak
"Dewi P. Setyorini yang saya kenal dengan panggilan ‘Benn’ atau Rini, mempunyai kisah hidup beragam di berbagai tempat dan lingkungan, di berbagai kondisi dan situasi. Gudang cerita-ceritanya pepak, dari yang menggembirakan hingga mengharukan. Gudang ini menjanjikan karya-karyanya akan berwarna-warni. Jangan berhenti. Itu pendapat saya. Ikuti pandangan Richard Bach: "A professional writer is an amateur who didn't quit."
Nungki Kusumastuti
Penari, Pengajar IKJ, Pengamat Sastra dan Seni