Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)
Sinopsis
Buku ini menyampaikan pesan tentang perlu dan pentingnya membangun kultur perdamaian yang bermuatan nilai-nilai budaya lokal yang dipraktikkan etnik Madura. Untuk memahami carok tidak lepas dari lensa kultur etnik Madura. Pada awalnya, (sejarah) carok adalah kekerasan langsung yang merupakan perilaku yang mengancam kehidupan individu, kemudian bergeser menjadi kekerasan tidak langsung. Carok/nyelep sebagai kekerasan kultural yang mewakili keberadaan norma-norma sosial/kultural yang berlaku atau menonjol yang menjadikan kekerasan langsung dan struktural tampak seakan-akan alamiah atau benar atau setidaknya dapat diterima oleh masyarakat. Carok merupakan wujud dari kekerasan kultural yang saat ini beradu dengan kekerasan struktural-politik untuk merebut kekuasaan atau posisi formal dalam struktur politik dari para pelakunya. Dalam kekerasan carok, ada representasi dari kekuatan-kekuatan yang saling bersinggungan (blater, individu, tokoh-tokoh informal) dan ada penempatan untuk memberikan penghormatan pada tiga representasi aktor dalam tradisi budaya etnik Madura (guru, orang tua, pejabat publik).
Perkembangan carok sejak tahun 1980-an sudah bergeser sebagai tindakan kekerasan yang disebut ‘nyelep’, tidak bersifat individual, bisa juga berubah menjadi carok kolektif, tidak hanya memuat dimensi kultural, namun sosial dan politik. Rentang isu mulai dari menjaga harga diri, kehormatan mulai dari individu/personal, perempuan sampai pada kontestasi kekuasaan. Bertitik tolak dari muatan yang terkandung dalam buku ini mampu memaknai berbagai fenomena faktual yang dianalisis dengan sudut pandang baru, maka buku ini akan niscaya untuk digunakan sebagai pegangan dan rujukan bagi para civitas academica, budayawan, praktisi, hingga masyarakat umum.
BAB 1 CAROK: HEGEMONI KEKERASAN
KULTURAL DAN POLITIK 1
A. Pengantar
B. Kebenaran dan Pragmatisme Carok
C. Kekuatan Politik Orang Kuat Lokal dalam Carok
D. Pergeseran Nilai-nilai Kebenaran
E. Kompleksitas Carok
BAB 2 CAROK DAN POLITIK KEKERASAN 19
A. Pengantar
B. Problem Ontologi Politik Kekerasan
C. Memahami Epistemologi Kekerasan
D. Politik Kekerasan dan Kekerasan Kultural
E. Keker asan Politik dalam Kekerasan Simbolik
F. Irasionalitas Politik vs. Pragmatisme Politik
G. Kekerasan Carok Menurut Lensa Gender
H. Carok dalam Perspektif Gen Z
BAB 3 SPEKTRUM KEKERASAN DALAM CAROK 55
A. Pengantar
B. Kompleksitas Politik dan Sosio-Kultural Carok
C. Spektrum Sebab-Akibat
1. Isu Perselingkuhan
2. Kesalahpahaman
3. Persoalan Warisan dan Tanah
4. Agama atau Keyakinan
D. Siklus Kekerasan Politik dan Kultural
E. Carok Lama dan Baru: Irrasionalitas Politik dan
Pragmatisme Kultural
F. Pertarungan Harga Diri dalam Kontestasi Politik
G. Carok: Sistematisasi Kekerasan Politik
H. Pragmatisme Carok di Empat Daerah
1. Kabupaten Bangkalan
2. Kabupaten Sampang
3. Kabupaten Pamekasan
4. Kabupaten Sumenep
I. Carok dan Kuasa Simbolik
J. Kultur Patrilineal dan Hierarki Carok
K. Pertarungan Simbol dan Mitos
L. Beroperasinya Sistem Patrilineal dan Hierarki Carok
BAB 4 KEKERASAN ELEKTORAL DAN CAROK 97
A. Pengantar
B. Kekerasan Elektoral Lokal: Kewajaran?
C. Kekerasan Politik
D. Kuasa Politik dan Maskulinitas Identitas Diri
Laki-laki
E. Dekulturisasi Maskulinitas
1. Mendegradasi Nilai-nilai Simbolik atau Nilai-nilai
Unggul dari Kekerasan yang Berbasis
pada Maskulinitas
2. Mendelegitimasi Secara Sosial-Kultural Kekuatan
Simbolik Para Agensi