Sinopsis
Aneuk Jamee adalah sebutan untuk komunitas migran Minangkabau yang membangun komunitas baru di pantai barat Aceh, yang terjadi sejak abad ke-17. Aneuk Jamee yang bermakna tamu yang terhormat adalah sebutan yang diberikan oleh Sultan Iskandar Muda sebagai bentuk penghormatan Kesultana Aceh terhadap komunitas migran Minangkabau tersebut. Komunitas Aneuk Jamee terbentuk sebagai produk dari permainan simbol-simbol budaya antara komunitas migran Minangkabau dengan komunitas lokal Aceh. Sebagai sebuah permainan, identitas dan budaya komunitas Aneuk Jamee adalah hasil perpaduan bersama antara budaya Minangkabau dengan budaya Aceh, yang tidak lagi sebagai Minangkabau tetapi bukan pula sebagai Aceh. Ini menegaskan bahwa Aneuk Jamee sebagai identitas hasil permainan bersama simbol-simbol budaya, tidak menonjolkan dominasi dan kekuasaan salah satu etnis, tetapi menempatkan kedua etnis (Minangkabau dan Aceh) sama-sama sebagai pemain yang memberi kontribusi sesuai peran yang dimainkan masing-masing.