Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Sosial & Politik    Politik

Asean, Quo Vadis?: Perdagangan Bebas, Konflik Laut China Selatan, dan Konflik Domestik sebagai Batu Ujian

Berat 0.40
Tahun 2021
Halaman 346
ISBN 978-623-321-115-4
Penerbit Yayasan Obor Indonesia
Sinopsis       Buku Sejenis
 
Harga: Rp150.000
Tersedia:
Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)

Sinopsis

Setelah setengah abad lebih usianya, ASEAN sudah jauh lebih dari patut untuk dinilai kembali eksistensinya. Ia sudah pantas untuk dievaluasi sejauh mana relevansinya dalam merespons tuntutan kebutuhan terhadap stabilitas keamanan, dan terwujud serta terpeliharanya perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Lingkungan strategis kini telah berkembang jauh lebih kompleks dibandingkan dengan saat ASEAN dibentuk, Namun, kebutuhan atas kepentingan stabilitas keamanan dan terciptanya perdamaian bangsa-bangsa di kawasan, masih relatif sama dewasa ini. Setelah kebutuhan pembangunan dengan prioritas pertumbuhan dapat diimplementasikan, negara-negara anggota ASEAN berusaha memenuhi kebutuhan yang tidak jauh berbeda, yakni dapat terpeliharanya, stabilitas keamanan dan perdamaian, untuk periode yang panjang di masa depan. Karena, kedua hal itu dapat menjamin prospek bangsa-bangsa di kawasan ini untuk hidup dalam kemakmuran—sebuah situasi yang tidak (pernah) tercipta selama ini di kawasan lainnya..

Jika telah mengalami stagnasi, The ASEAN Way untuk alasan atau argumentasi apa pun, tentu harus dikoreksi. Tanpa langkah ini, eksistensi ASEAN dengan kelemahan yang dijustifikasi secara kontinu hanya akan menjadi hiasan sejarah pembenaran, dan pembelaan atas kehebatan The ASEAN Way akan menjadi isapan jempol, jika pada akhirnya, eksistensi ASEAN tidak memberikan kontribusi signifikan yang dibutuhkan negara-negara yang telah mendirikannya lebih dari setengah abad lalu. Sementara, kekuatan-kekuatan besar yang muncul kemudian terus berusaha mengambil-alih dan mendikte arah perkembangan kawasan. Mereka berusaha mengambil manfaat dan keuntungan besar dari situasi yang tidak bisa dikendalikan ASEAN. Karena, negara anggotanya, terutama para pendirinya, belum mengarahkan kinerja ASEAN agar tetap relevan dengan visi kepentingan mereka di abad ke-21, di awal Milenium baru.
(Kembali Ke Atas)
(Kembali Ke Atas)