Kematian dua orang tercinta, sang istri dan saudaranya, membuat Fyodor Dostoyevsky begitu terpukul. Hutang bisnis yang belum terbayar telah menenggelamkan akal sehatnya. Dostoyevsky memburu keuntungan di meja judi, namun hasil akhir tak pernah berpihak padanya. Kekalahan demi kekalahan harus ia tanggung, nomnal hutang juga semakin bertambah. Agar terbebas dari krisis finansial, Dostoyevsky menandatangi kontrak penulisan yang isinya terdengar tak adil baginya. Hanya dalam hitungan tiga minggu, Dostoyevsky menyelesaikan novel The Gambler untuk kemudian diberikan kepada penerbit. The Gambler (1867) adalah novel ke-10 (dari 14 novel) yang ditulis Dostoyevsky. Pengalaman memburu keberuntungan turut menjadi inspirasi dalam proses penulisan. Novel dengan alur cerita mengalir, penuh intrik serta perilaku manusia dalam kehidupan, kaya akan sisi pemahaman dari sisi psikologis. Perjuangan manusia keluar dari kondisi putus asa serta kerasnya kehidupan adalah salah satu pesan yang terkandung dalam The Gambler.