Apakah Kekristenan yang didasarkan pada Perjanjian Baru masih membutuhkan Perjanjian Lama? Apakah Perjanjian Lama sebaiknya dibuang saja, karena sudah usang; atau dipelihara sebagai peninggalan sejarah? Apakah Perjanjian Baru cukup sebagai dasar iman kita? Apakah Perjajian Lama dan Perjanjian Baru berbicara tentang Allah yang sama dan kedua-duanya merupakan satu Alkitab? Itulah beberapa pertanyaan mendasar yang dihadapi gereja sepanjang zaman dan yang hingga kini masih membutuhkan jawaban. Salah satu jawaban sederhana atas pertanyaan-pertanyaan itu adalah : sejak semula umat Kristen mengakui baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru sebagai Kitab Suci. Akan tetapi, tidak semua orang puas dengan jawaban seperti itu. Oleh karena itu, dalam buku ini membahas hubungan dan kesatuan dari Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru secara lebih mendalam