Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)
Sinopsis
Pemahaman tentang kepribadian manusia berdasarkan pan dangan Islam, selain kompleks, juga istimewa dan unik. Artinya, dalam pandangan Islam manusia bukan saja dipandang sebagai makhluk biologis yang mengejar kesenangan semata sebagaimana dikemukakan oleh sebagian pemikir psikologi Barat. Namun, manusia juga makhluk istimewa yang dibekali potensi luar biasa yang dapat mengungguli para malaikat. Oleh karena itu, landasan filosofis tentang manusia dalamperspektif Islam berbeda dengan psikologi Barat.
Melalui buku dengan judul Psikologi Kepribadian Berdasarkan Perspektif Islam ini, diharapkan mahasiswa psikologi selain memiliki pemahaman utuh tentang psikologi kepribadian dalam pandangan modern, juga memiliki wawasan dan pemahaman tentang kepribadian berdasarkan perspektif Islam, dengan pijakan Al-Qur’an maupun Hadis Rasulullah saw. serta ilmuwan Islam, dengan pendekatan dan metode ilmiah yang akurasi dan keterandalannya bisa dipertanggungjawabkan.
BAB 1 PANDANGAN ISLAM TENTANG MANUSIA 1
A. Pendahuluan 1
1. Manusia sebagai Makhluk dengan Fitrah Beragama 2
2. Manusia adalah Makhluk Pembelajar 6
3. Manusia adalah Makhluk dengan Potensi dan Kedudukan Istimewa 7
4. Manusia Memiliki Kecenderungan Kuat untuk Mengejar Kesenangan dan Menghindari Kesakitan, bahkan Melanggar Aturan 13
5. Manusia adalah Makhluk Berkesadaran untuk Kembali ke Fitra hnya 16
B. Simpulan 18
BAB 2 STUDI KEPRIBADIAN 21
A. Definisi Psikologi 21
B. Studi Kepribadian 22
C. Simpulan 32
BAB 3 DEFINISI KEPRIBADIAN DAN FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPRIBADIAN 35
A. Pengertian Kepribadian 35
B. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepribadian 36
1. Pengaruh Heriditer 36
a. Perbedaan Tingkat Kecerdasan 39
b. Perbedaan dalam Hal Emosi 41
2. Pengaruh Lingkungan terhadap Pembentukan Kepribadian 42
C. Simpulan 44
BAB 4 LANDASAN FILOSOFI 45
A. Landasan Filosofis tentang Manusia Menurut Perspektif Islam 46
1. Manusia Diciptakan sebagai Makhluk Biologis yang Sebaikbaiknya Bentuk, Dibandingkan Makhluk Hidup Lainnya 46
2. Manusia Sejak Lahir Memiliki Potensi dan Usaha yang Berbeda-beda 48
3. Manusia Diciptakan sebagai Makhluk Sosial 52
4. Manusia Dilahirkan sebagai Makhluk yang Berakal 55
5. Manusia Bergerak ke Masa Depan 58
6. Manusia Dilahirkan dalam Keadaan Fitrah dan Lurus 60
7. Manusia Diciptakan Tuhan sebagai Abdillah dan Khalifah 63
B. Simpulan 67
BAB 5 DIMENSI TENTANG KEPRIBADIAN MANUSIA MENURUT PERSPEKTIF ISLAM 69
A. Manusia dalam Dimensi Biologis 69
B. Manusia dalam Dimensi Sosial 72
C. Manusia dalam Dimensi Psikologis 77
D. Manusia dalam Dimensi Religiositas 80
E. Simpulan 85
BAB 6 STRUKTUR KEPRIBADIAN 87
A. Struktur Kepribadian 87
1. Dimensi Jismiah 87
2. Dimensi Rohaniah 88
3. Dimensi Nafsiah 90
BAB 7 NAFSU SEBAGAI PENGGERAK TINGKAH LAKU 93
A. Pengertian Nafsu 93
B. Jenis-jenis tentang Nafsu 96
1. Nafs Muthma’innah 97
2. Nafs Lawwamah 97
3. Nafs Ammarah 98
C. Proses, Dinamika, dan Perkembangan Nafsu 99
D. Simpulan 105
BAB 8 AKAL SEBAGAI PENGENDALI TINGKAH LAKU 107
A. Pengertian Akal 107
B. Akal Menurut Pandangan Al-Qur’an 110
C. Fungsi Akal 116
D. Simpulan 127
BAB 9 KALBU PENENTU TINGKAH LAKU 129
A. Pengertian Kalbu 129
1. Hati Nurani 133
2. Hati Menurut Al-Qur’an 134
B. Fungsi dan Potensi Kalbu 140
C. Kekuatan Kalbu 141
D. Kualitas dan Kandungan Kalbu 143
E. Sifat-sifat Kalbu 144
F. Simpulan 145
BAB 10 DINAMIKA KEPRIBADIAN 147
A. Pengertian tentang Dinamika Kepribadian 147
B. Hubungan Kalbu dengan Tingkah Laku 153
C. Simpulan 155
BAB 11 POLA KEPRIBADIAN MENURUT PANDANGAN ISLAM 157
A. Psikologi Positif 157
B. Pola Kepribadian Manusia Berdasarkan Perspektif Islam 160
1. Kepribadian Orang Mukmin 161
2. Kepribadian Orang Kafir 165
3. Kepribadian Orang Munafik 166
C. Simpulan 168
BAB 12 FASE-FASE PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN MANUSIA MENURUT ISLAM 169
A. Tahapan Perkembangan Kepribadian 169
1. Fase Pranatal 170
2. Fase Pascalahir (Partunate) 173
3. Fase-fase Tahun Pertama atau Masa Bayi (0 – 2 Tahun) 175
4. Fase Kanak-kanak 178
5. Fase Pubertas (Remaja Awal, 10 – 15 Tahun) 180
6. Fase Remaja (15 – 17 atau 18 Tahun) 182
7. Fase Dewasa Dini (21 – 40 Tahun) 183
8. Fase Dewasa Madya 185
9. Fase Dewasa Akhir (Lansia) 186
B. Simpulan 187