Pernahkan kamu membenci sesuatu tapi hal itu selalu mengikuti hidumu? Jika kamu pernah, Magen pun pernah. Magen sangat membenci teater. Tapi kedua orangtuanya memaksanya untuk masuk jurusan teater. Mereka melihat ada bakat dalam diri Magen. Setidaksuka apa pun Magen terhadap teater, dia tetap menjalani kegiatan itu. Bahkan dia dipilih oleh pihak sekolah untuk menjadi pemeran utama dalam pementasan yang diadakan oleh wali kota. Lantas bagaimana jika posisi gemilang dalam seni peran itu membuat dia dimusuhi oleh sahabatnya sendiri? Apakah dia memilih untuk mundur dan mempertahankan persahabatannya? Ataukah terus menjaga kebahagiaan orangtuanya untuk tampil sebagai pemeran utama?