Sejak lulus doktor dari Monash University Australia tahun 1996, khususnya setelah terbit edisi pertama buku ini tahun 2001, Profesor Deddy Mulyana menjadi pelopor dan 'provokator' utama tradisi penelitian kualitatif dengan paradigma interpretif (fenomenologis, interaksionis simbolik dan dramaturgis) dalam disiplin Ilmu Komunikasi di Indonesia, menggantikan paradigma objektif-positivis-kuantitatif yang sebelumnya dominan.
Ratusan mahasiswa tingkat magister dan doktor telah dibimbingnya. Tidak mengherankan jika mazhab yang dibawa ‘Begawan’ Ilmu Komunikasi Indonesia ini disebut Mazhab Deddy Mulyana oleh beberapa akademisi ilmu komunikasi di Tanah Air.
Paradigma interpretif memang lebih membumi dan holistik untuk mengeksplorasi permasalahan komunikasi yang semakin rumit dewasa ini.
Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., S.H., M.Si.Dekan Fikom Unpad (2016-2021)Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (2017-2021)