Sinopsis
Setiap kali ada peristiwa kecelakaan pesawat udara baik itu terjadi di bandar udara maupun di ruang udara jelajah, selalu saja yang dikambinghitamkan sebagai penyebab kecelakaan adalah cuaca. Hal tersebut dapat dimaklumi karena moda transportasi udara medianya adalah udara di mana fenomena cuaca terjadi.
Terdapat dua kasus kecelakaan besar di Indonesia yang kejadiannya memiliki kemiripan yaitu kasus hilangnya pesawat udara Boeing 737-400 Adam Air beregistrasi PK KKW dan bernomor penerbangan KAE 574 pada tanggal 1 Januari 2007 di Selat Makassar dan pesawat udara Airbus 320 Air Asia beregistrasi PK AXC dan bernomor penerbangan AWQ (QZ) 8501 pada tanggal 28 Desember 2014 di Selat Karimata. Salah satu kemiripan dari kedua kecelakaan tersebut adalah dikaitkan dengan cuaca buruk yaitu adanya awan cumulonimbus (Cb).
Buku ini menguraikan fenomena cuaca dan hubungannya dengan pengoperasian pesawat udara termasuk cuaca yang berbahaya bagi kegiatan operasi pesawat udara dan oleh karenanya harus dihindari oleh awak pesawat udara (pilot).
Buku ini sangat penting dan wajib diketahui oleh personil penerbangan yang terkait langsung dengan kegiatan operasi pesawat udara seperti pilot dan/atau petugas pelayanan navigasi penerbangan seperti Air Traffic Controller (ATCO), Aeronautical Communication Officer (ACO), Aeronautical Information Service Officer (AISO). Diharapkan buku ini juga dapat memberikan jawaban kepada masyarakat mengenai fenomema cuaca dalam kaitannya dengan kegiatan operasi pesawat udara.