Merenung Dibalut Senyum: Otokritik Tanpa Menghilangkan Eksistensi (Jilid 1)

Letjen TNI (Purn.)DR. TB. Silalahi, SH

Cerita yang ditulis dalam buku Merenung Dibalut Senyum ini adalah peristiwa yang sering terjadi pada kehidupan orang batak toba, bahkan mungkin saja kita sendiri pun pernah mengalaminya. Umpasa yang disajikan menggambarkan betapa kayanya budaya orang batak dengan sistem kekerabatan yang diatur dalam dalihan natolu. disini tersirat jelas bahwa sebenarya keberadaan adat dan budaya bukan untuk menyulitkan kehidupan manusia namun merupakan norma dalam Bertatakrama agar kehidupan sosial kita bersimpul dan tidak tumpang tindih.

Laurentyus Naibaho (Pengusaha Nasional)

Saya yakin buku ini dapat menjadi alat perubahan untuk masyarakat batak.banyak hal yang dapat dipetik dari buku ini sekaligus dimanfaatkan untuk mengoreksi kebiasaan yang kurang patut di masyarakat khususnya di lingkungan orang batak.

Jansen Sinamo (Guru Etos Indonesia)

Membaca buku ini kiranya pembaca akan beroleh hikmat kehidupan, atau paling tidak: sebuah hiburan segar tentang kaca mata orang Samosir memandang peristiwa-peristiwa dunia.