Sinopsis
“Menjadi pribadi yang kompetitif dan berdaya saing”. Tagline semacam itu belakangan sering kita dengar sebagai visi misi dari berbagai lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Persoalannya, benarkah demikian?
Hasil pengamatan J. Sumardianta dan Dhitta Puti Sarasvati yang telah mengajar selama puluhan tahun, justru menunjukkan hal berbeda. Tujuan pendidikan yang mendewakan kompetisi justru menimbulkan beberapa ketimpangan. Misalnya saja fokus pada gagasan besar tapi miskin detail, senang pamer hal yang terlihat “keren”, memilih pekerjaan karena tuntutan sosial, dan menyusun materi belajar berdasar konten bukan konteks.
Sistem pendidikan sesungguhnya berbeda dengan evolusi alam, yang terkuatlah yang bertahan dan menang. Pemenang bukanlah sosok yang berada di peringkat teratas. Namun, bagaimana ide dan kerja kerasnya bisa bersinergi dengan lingkungan sekitarnya. Bangsa pemenang tidak diisi oleh manusia-manusia yang memonopoli pengetahuan, tetapi manusia-manusia yang kasmaran belajar.
Buku ini memaparkan berbagai eksperimen pembelajaran yang bisa diaplikasikan di lingkup keluarga, sekolah, hingga lingkungan masyarakat. Kita akan diajak menyelami makna dari sekolah berbasis welas asih (compassionate), mencoba metode kerucut pembelajaran, berlatih dengan cermin sosial, memiliki multiple intellegence, memahami pentingnya kerja sama interdisipliner, hingga upaya-upaya untuk mengubah konflik menjadi peluang.
Endorsement
“Menarik dan Inspiratif.”
—Andy F. Noya, Host Kick Andy
"Buku yang ditulis dengan gaya renyah ini wajib dibaca oleh para pendidik dan orangtua. Penulis menggambarkan pengalaman observasinya yang dibalut analisa kuat sehingga mampu memberikan pelajaran langsung bagi para pembacanya. Melalui buku ini pula, kita akan menemukan aspirasi baru untuk menyelesaikan berbagai tantangan dalam mendidik. Isu-isu sosial yang diuraikan mampu menggugah kesadaran akan pentingnya proses pembelajaran demi memperbaiki kualitas bangsa."
—Itje Chodidjah, pakar pendidikan
"Pak Sumardianta dan Puti adalah dua orang yang saya kagumi dalam hal integritasnya. Tulisan mereka bukan sekadar angan-angan semata melainkan hasil dari perbuatan nyata di dalam kelas tempat mereka mengajar. Kedua penulis ini adalah orang-orang kreatif yang selalu mencari cara dan pendekatan baru dalam mengajar. Ide-ide mereka selalu orisinal dan segar.
"Tapi hal yang paling menggugah saya adalah tekad dan keinginan kedua penulis ini untuk terus belajar dan menggali hal-hal baru dalamproses mendidik. Sebuah dedikasi yang luar biasa. Saya sangat menganjurkan para guru untuk membaca pemikiran dan pengalaman mereka yang kaya ini."
—Satria Dharma, Dewan Pembina Ikatan Guru Indonesia (IGI)