Sinopsis
Dalam era media sosial saat ini, begitu banyak cerita yang bersimpangsiur, berisik, dan riuh oleh jargon-jargon, sehingga cerita yang biasa tak lagi istimewa. John le Carre, salah seorang novelis terkemuka, berkata, “Kucing menduduki keset bukan cerita. Kucing menduduki keset anjing baru cerita.”
Inilah kerangka yang dipaparkan lewat buku ini: membuat sebuah tulisan dan merangkainya menjadi cerita yang lengket dalam benak orang, terutama ketika tulisan tersebut digunakan sebagai bagian dari aktivitas
pemasaran.
***
“Buku yang sangat menarik ini membahas tip-tip praktis terkait cara bercerita untuk membujuk konsumen. Semoga buku ini bisa mencerahkan pemilik brand lokal agar lebih kreatif membuat cerita yang seksi untuk menarik perhatian konsumen di era digital yang menyediakan begitu banyak informasi dan pilihan.”
—Tuhu Nugraha
Digital strategy expert & trainer,
Penulis buku WWW.HM Defining Your Digital Strategy
“Zaman milenial ini memaksa business model, marketing, dan lain-lain untuk berubah. Salah satu perubahan itu adalah dalam hal copywriting, yang menjadi salah satu kunci sukses sebuah bisnis. Arif Rahman mengolahnya menjadi sebuah ramuan menarik untuk kita pelajari. Buku ini terlalu penting untuk dilewatkan. Semangat perubahan!”
—Mardi Soemitro
Founder & CEO Hawa Gym,
Sekjen DPP Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia & Bendahara MUI Bali
“Arif Rahman adalah jurnalis yang mewawancarai saya dengan tajam, cerdas, dan bersahabat di saat yang bersamaan.”
—Grace Natalie
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), mantan Jurnalis Televisi
“Branding merupakan salah satu elemen terpenting dari identitas sebuah produk atau perusahaan. Tidak hanya perusahaan besar, UKM pun perlu membangun cerita melalui branding. Dengan branding yang kuat, produk atau perusahaan kita akan lebih cepat dikenal masyarakat. Melalui buku ini, Anda dapat memahami manfaat branding secara lebih mendalam.”
—Ryan Gondokusumo
Founder & CEO Sribulancer