Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Biografi & Memoar    Pemimpin & Tokoh

Luhut Binsar Pandjaitan Menurut Kita-Kita

Berat 1.00
Tahun 2023
Halaman 438
ISBN 978-602-06-7317-2
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Sinopsis       Buku Sejenis
 
Harga: Rp249.000
Tersedia:
Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)

Sinopsis

“Setelah mendengar perintah saya, Bang Luhut langsung berdiri mengambil sikap sempurna, memberi hormat ala militer, sambil berkata, ‘Gua paling senang dapat tugas seperti ini.’ Saya tanya alasannya. ‘Gua kan Kopassus, paling senang injak kaki orang’. Benar saja, kurang dari satu bulan harga minyak goreng langsung turun.”
(Rizal Ramli, “Jangan Kacang Lupa Kulit ”)

“Pada saatnya, Alvin dan Heidi Toffler tampil memukau di Seskoad, dihadiri oleh ratusan perwira TNI, mayoritas perwira menengah, dengan tema utama ‘Powershift in the Military’. Saya bertindak sebagai moderator, sedangkan Kolonel LBP memberikan sambutan pengantar. Ini contoh kecil bagaimana Pak LBP dan saya punya ide, dan kemudian ide itu bisa terwujud menjadi kenyataan. Hal ini menambah lagi kesan saya terhadap Pak LBP, sosok yang ternyata bukan hanya a man of ideas, tetapi juga a man of actions.”
(Susilo Bambang Yudhoyono, “Man of Ideas, Man of Action”)

“Pak Luhut cepat sekali menanggapi. ‘Wo... gila lu, Wo. Lu kasih mayoritas. Tidak bisa.... gua tidak setuju!’ Suaranya menggelegar. Saya yang sebelumnya begitu bersemangat karena penerimaan Pak Prabowo yang cukup reseptif hampir kencing di celana mendapati penolakan yang begitu mengentak. Dalam peristiwa itu saya juga menyaksikan betapa hormatnya Pak Prabowo kepada seniornya itu. ‘Baik, Bang... Siap, Bang... Siap, Jenderal... Siap... Siap!’ Usulan proyek restrukturisasi tersebut pun gagal.” (Sandiaga Salahuddin Uno, “Kita Perlu Pak Luhut Berikutnya”)

“Saya menyebut orang yang memiliki kharisma demikian sebagai Man of the Soil (Putra Tanah). Orang Indonesia menyebutnya sebagai Putra Pertiwi. Seorang pria yang tumbuh menjadi pemimpin dari kalangan buruh tani. Dialah Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam tubuhnya mengalir semangat para tokoh besar Afrika. Ya, Luhut adalah Putra Mandela, Nkrumah, Nyerere, Kaunda.”
(Robert Gumede, “The Son of the Soil of Africa”)

Petikan kisah di atas diambil dari buku Luhut Binsar Pandjaitan Menurut Kita-Kita. Masih ada kisah dari 78 tokoh lain yang tak kalah menariknya. Buku ini mengupas sisi-sisi paling manusiawi dari salah satu tokoh penting Indonesia. Disusun dengan gaya bertutur yang ringan dan apik, buah karya duet profesional di bidangnya, Peter F. Gontha (pewawancara-penulis) dan Mahpudi (pewawancara-penulis). Buku ini layak dibaca oleh mereka yang ingin menemukan mutiara hikmah dari setiap pribadi terbaik anak bangsa.
(Kembali Ke Atas)
(Kembali Ke Atas)