Buku ini bertolak dari pengakuan bahwa Allah adalah Penulis Pertama (Auctor Primarius) Alkitab. Karena itu Alkitab harus ditafsirkan bukan sesuai kehendak penafsir, melainkan kehendak Penulisnya sendiri, yaitu Allah. Tiap kata atau kalimat memperoleh maknanya dalam konteks Alkitab sebagai sebuah totalitas yang berpusat pada Kristus. Inilah penafsiran alkitabiah, yang menghasilkan pemahaman yang setia (kepada Alkitab), utuh (tidak menyimpang dari keseluruhan Alkitab) dan kontekstual (sesuai kondisi masa kini). Metode ini disebut Metode historis-kristologis.Peraturan-peraturan dan langkah-langkah penafsiran metode tersebut diuraikan dengan rinci dan gamblang: mulai dari penerjemahan teks, sintesis penafsiran hingga penyusunan materi pemberitaan/khotbah. Buku ini sangat sederhana, jelas, dan praktis.
Dilengkapi dengan contoh penerapan metode tersebut dengan menafsirkan Mazmur 128.