Sinopsis
Globalisasi merupakan sebuah keniscayaan. Virus polio liar yang berkembang disebuah dusun di Afrika tiba tiba hadir di wilayah Sukabumi, Jawa Barat pada tahun 2005. MERS Co V yang diributkan dunia dan berkembang di Timur Tengah, mendadak berbagai wilayah di Indonesia harus bersiaga. Ebola yang berkembang disebuah negara di Afrika, mendadak ditakuti seluruh manusia dibenua lain. Bioterorisme yang melanda berbagai kawasan terutama di benua Amerika dapat menginspirasi negara lain untuk melakukan hal serupa. Ternyata korban bioterorism termasuk anak anak, bagaimana menyiapkan fasilitas kesehatan untuk anak anak yang terkena dampak atau menjadi korban bioterorism? Petolongan ke gawat daruratan pada anak, berbeda dengan dewasa. Diperlukan keahlian khusus untuk menangani korban anak anak. Globalisasi juga memiliki potensi dampak disparitas kesehatan terutama bagi kelompok yang belum siap menghadapi globalisasi. Teori disparitas kesehatan dikemukakan dalam buku ini serta bagaimana melakukan mitigasi untuk mengurangi dampak globalisasi terhadap kesenjangan kesehatan penduduk. Potensi globalisasi untuk merusak lingkungan, potensi pandemi penyebaran penyakit menular, globalisasi dan politik kesehatan lokal, serta masa depan kesehatan masyarakat berbasis genetika juga dibahas dalam buku ini.
Buku ini merupakan edisi revisi dari buku penulis yang berjudul Horison Baru Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Edisi revisi ini lebih menekankan kepada globalisasi, implikasi dan mitigasi bidang kesehatan masyarakat. Buku ini perlu dibaca oleh praktisi pengelola kesehatan daerah otonom kabupaten-kota yang memiliki wilayah terbuka akses dunia internasional secara langsung, para akademisi di Perguruan Tinggi, serta mahasiswa sarjana maupun pasca sarjana dan pemerhati kesehatan lainnya. Semoga bermanfaat.
