Buku ini menyingkapkan rahasia tentang seluk-beluk jamu. Meskipun ini sangat akrab di seluruh Nusantara, namun hanya sedikit saja—bahkan produsen jamu, penjual jamu, pegawai pabrik jamu—yang mengetahui lebih banyak mengenai herbal kuno ini. Ironisnya, ketika jamu merupakan khasanah Nusantara yang harus dilestarikan, semakin sedikit orang yang mengenal keunggulannya. Seperti dikatakan di dalam buku ini, berbagi pengetahuan adalah sesuatu yang asing dalam budaya Indonesia. Ini terlihat dari terbatasnya catatan tertulis atau buku peninggalan tentang jamu. Buku ini—justru karena ditulis oleh orang Barat—menyajikan fakta dengan keterbukaan dalam berpikir dan berbagi pengetahuan tentang jamu dan praktik penggunaannya secara netral. Kini tidak lagi menjadi rahasia dan berada di dalam tembok kraton. Jamu tidak hanya pil obat kuat lelaki, namun tersebar dalam banyak komponen praktik penggunaannya, jamu pabrik, home industry, penjaja jamu gendong, pijat, tabib, perawatan kecantikan, tanaman obat (bukan ramuan). Dilengkapi dengan beberapa contoh yang unik dan menarik, termasuk alamat jamu Indonesia di manca negara.
Tentang Penulis: Susan Jane-Beers Orang Irlandia ini awalnya menggunakan jamu untuk menyembuhkan keluhan kesehatannya yang dia derita sewaktu mengikuti suaminya—yang berasal dari Inggris—tinggal di Indonesia. Keluhan pada lututnya itulah yang menginspirasi dia untuk membukukan karya ini.
