Integrasi Ilmu Mazhab Indonesia: Studi Interdisipliner, Crossdisipliner, Multidisipliner, dan Transdisipliner

Salah satu di antara kekuatan Kementerian Agama (Kemenag) di dalam mengelola pendidikan tinggi Islam adalah pemberian keleluasaan bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk mengembangkan pembedaan bagi pengembangan program pendidikan. Hanya saja bahwa semua berada di dalam koridor pengambangan ilmu keislaman integratif atau yang disebut sebagai integrasi ilmu. Dan yang menggembirakan adalah semua pimpinan PTKI, khususnya PTKIN, sudah sangat memadai pemahamannya tentang integrasi ilmu ini. Meskipun labelling terhadap integrasi ilmu di PTKIN bervariasi, akan tetapi sesungguhnya basis ontologis, epistemologis, dan aksiologisnya tetaplah sama. Jadi secara substansial memiliki kesamaan yaitu upaya untuk mengembangkan ilmu keislaman yang terintegrasi dengan sains dan teknologi serta ilmu sosial dan humaniora. Pola integrasi yang dikembangkan adalah pengembangan integrasi ilmu berbasis interdisipliner, crossdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner.
Buku ini hadir dengan kesederhanaannya. Tidak sebagaimana buku teks yang rumit dengan referensi yang canggih dan mutakhir, akan tetapi buku ini merupakan refleksi atas program integrasi ilmu dan perkembangannya di perguruan tinggi, khususnya di PTKI, yang ditulis melalui berbagai pemahaman dan pengalaman atas fenomena integrasi ilmu. Buku ini hadir dari karya-karya penulis yang telah dikelola sejak tahun 2000-an hingga sekarang. Bagi pembaca yang terbiasa membaca karya akademik dengan catatan yang rumit, referensi yang rumit dan bahasa yang canggih, maka buku ini bukanlah buku dengan tampilan seperti itu. Sekali lagi buku ini hadir dengan kesederhanaannya.
Penulis berharap bahwa dengan hadirnya buku ini, akan menjadi salah satu bukti bahwa PTKI sudah melakukan hal yang terbaik di dalam pengembangan program integrasi ilmu sebagaimana mandat yang dibebankan kepada PTKI di Indonesia. Buku ini kiranya akan bermanfaat bagi para pembaca, baik para mahasiswa maupun pimpinan PTKI.