Jiwa merupakan komponen primer ke-diri-an setelah fisik atau raga sebagai penyangga kepranataan wadah asal muasal keberadaan manusia dalam proses alam (big bang) yang bersifat sunatullah keilahian. Berbagai pertanyaan muncul menghiasi rasa keingintahuan "curiosity" ,amusia tentang apa dan bagaimana kemunculan sosok dirinya sendiri dan kehadiran orang lain, serta keluarbiasaan jagat raya dalam panggung kehidupan dunia.
Dalam kegalauan ini hadir agama yang mewartakan wahyu ilahiah, lalu menjamurlah cipta, rasa, dan karsa keberagamaan menawarkan esensi, substansi, dan interpretasi "tafsir" tentang Tuhan dan eksistensi alam semesta. Hal yang menjadi dasar kajian teks, konteks, dan subtansi wahyu, keimanan, peribadatan, akhlak, sejarah, budaya, dan peradaban. Dari agama ini datang konsep, teori, dan filsafat nilai serta norma sakral (suci) dan provan (biasa) yang menjadi pisau analisis bagi kedekatan atau penentu jarak dengan Sang Pencipta, kerurkunan dan keutuhan masyarakat.
Adakah 'benang merah' yang dapat ditarik untuk memahami dan pengamalkan ajaran agama serta mengembangkan keberagamaan yang menyejukkan bagi semua yang berada pada dimensi homogen atau heterogen maupun pada kuantitas mayoritas maupun minoritas.
Buku pegangan utama (textbook) ini memungkinkan kita untuk menemukan inspirasi dan menjawab semua pertanyaan perihal kejiwaan (manusia) kaitannya dengan agama.
BAB 4 ANALISIS FENOMENA SOSIAL DAN JIWA AGAMA DARI PERSPEKTIF AGAMA
BAB 5 MASYARAKAT AGAMA DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI AGAMA
BAB 6 AKTUALISASI NILAI KERUKUNAN HIDUP ANTAR-UMAT BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (UPAYA PENCEGAH AN KONFLIK ETNORELIGIUS)