Sinopsis
Manusia adalah makhluk yang haus intelektual (intellectual curiosity). Keingintahuan dan rasa penasarannya tentang seluruh unsur kehidupan dilontarkan melalui pertanyaan. Sejak pertanyaan yang dilontarkan filsuf tentang diri manusia, alam, Tuhan, dan hakikat kehidupan, para filsuf pun merumuskan jawaban tentang eksistensi alam, manusia, dan tujuan hidup kemanusiaan. Timbullah pengetahuan filosofis tentang etika kehidupan yang bernilai bagi kelangsungan hidup manusia. Selain itu, pengetahuan kosmologis mendorong manusia untuk berusaha mengetahui asal-usul alam semesta, juga berusaha mengetahui eksistensi dirinya sendiri dan tujuan hidupnya.
Ketika persoalan yang dihadapi manusia bertambah, ia harus memikirkan beragam kekuatan yang tidak tampak, tetapi nyata karena dialami dalam kehidupan. Pada saat manusia bergantung pada sihir, semua persoalan kehidupan diselesaikan dengan kekuatan magis atau sihir. Akan tetapi, ketika manusia meninggal, sakit yang sukar disembuhkan, dan kesialan-kesialan hidup yang dialami manusia, sihir tidak memiliki kemampuan untuk mengobatinya, apalagi menghidupkan yang telah mati. Lalu, manusia bertanya, “Kekuatan apa yang melebihi sihir?” Hal ini menunjukkan keyakinan yang tumbuh melalui pemikiran mendalam bahwa terdapat kekuatan yang menguasai alam semesta, melebihi kekuatan yang dimiliki manusia. Kekuatan yang tidak tampak yang mengatur perjalanan hidup manusia dan alam semesta.
Keyakinan ini mendorong timbulnya filsafat dan ilmu pengetahuan karena manusia menghadapi masalah (aporia). Masalah mendorong manusia mencari jalan keluar, yang kemudian menghasilkan temuan yang berharga (necessity is the mother of science). Temuan ini dijadikan rujukan oleh manusia lainnya sehingga menjadi pengetahuan yang berbasis pengalaman, yang setelah diuji coba membentuk menjadi ilmu dengan kebenaran yang konsisten dan realible. Sebagaimana manusia mengetahui api itu panas, uji coba api yang panas akan dilakukan jika manusia mau merasakannya ketika menyentuh kulit. Panas memiliki kekuatan untuk membakar dan menghanguskan sehingga fungsi api dimanfaatkan manusia untuk membakar agar melelehkan baja atau besi, memasak, dan sebaga