M. Natsir hidup dan pribadi sederhana dan jauh dari kecintaan terhadap harta dan benda. Dia tidak mau "menghabisi" orang-orang yang sepaham dengannya, dengan menghalalkan segala cara. ia berpolitik dengan kata-kata sopan dan sepantasnya tanpa menimbulkan ketersinggungan pribadi. Di gedung DPR pada tahun 1950an, Natsir duduk di kantin, ngobrol sambil minum kopi dan tertawa bersama ketua PKI, D.N. Aidit. Semua orang tahu, pendirian dan pandangankedua tokoh itu ibarat bumi dengan langit, satu dengan lainnya hampir tidak ada titik temu'
Sabam Sirait, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Replublik Indonesia (DPD- RI)