Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Topik:
 

Menguasai Seni Mendengar yang Akan Mengubah Hidup Anda

Oleh Belbuk.com, 19/06/2025
Menguasai Seni Mendengar yang Akan Mengubah Hidup AndaBab "Kebiasaan 5: Berusaha Dimengerti Terlebih Dahulu, Baru Dimengerti" sub bab “Mendengarkan Empatik”dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective People, Stephen Covey menjelaskan bahwa mendengarkan bukan sekadar mendengar kata-kata, tetapi memahami makna di baliknya. Itulah esensi dari mendengarkan empatik, yaitu mendengarkan dengan hati, bukan hanya dengan telinga.

Andaikan saja kita mengalami kesulitan dengan kacamata kita dan kita memutuskan untuk pergi ke ahli kacamata untuk meminta pertolongan. Sesudah mendengarkan keluhan kita secara singkat, ahli kacamata itu melepaskan kacamatanya dan menyerahkannya kepada kita.

"Kenakan kacamata ini," katanya. "Saya sudah mengenakan kacamata ini selama sepuluh tahun sampai sekarang dan kacamata ini benar-benar menolong saya. Saya punya satu lagi di rumah; Anda boleh mengenakan yang ini."

Kita pun mengenakannya, tetapi ternyata hanya memperburuk masalah.

Bagaimana peluang kita untuk kembali ke ahli kacamata itu saat kita memerlukan bantuan lagi? Pasti tidak ada. Kita tidak terlalu percaya kepada orang yang tidak mendiagnosis terlebih dahulu sebelum menuliskan resep. Dan berapa sering kita mendiagnosis sebelum kita menuliskan resep dalam komunikasi?
Advertisement:
"Ayolah, sayang, ceritakan kepada Ibu perasaanmu. Ibu tahu hal ini sulit, tapi Ibu akan berusaha mengerti."

"Oh, entahlah, Bu. Ibu mungkin pikir ini bodoh."

"Tentu tidak! Kamu boleh mengatakannya. Sayang, Ibu cuma peduli pada kebahagiaanmu. Apa yang membuatmu begitu sedih?"

"Terus terang, aku benar-benar tidak mau sekolah lagi."

"Apa?" Kita berespons dengan tak percaya. "Apa maksudmu tidak mau sekolah lagi? Dan sesudah semua pengorbanan yang kami berikan untuk pendidikanmu! Bersikaplah positif!"

Kita memiliki kecenderungan seperti ini untuk menyerbu masuk, untuk memperbaiki segala sesuatunya dengan nasihat yang baik. Tetapi, kita acapkali gagal meluangkan waktu untuk mendiagnosis, untuk benar-benar mengerti secara mendalam masalahnya terlebih dahulu. Satu prinsip paling penting dalam hubungan antarpribadi adalah: "Berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti". Prinsip ini adalah kunci untuk komunikasi antarpribadi yang efektif.

Karakter dan Komunikasi


Komunikasi adalah keterampilan paling penting dalam hidup. Kita menghabiskan sebagian besar jam bangun kita untuk berkomunikasi. Tetapi coba pikirkan, kita sudah menghabiskan waktu bertahun-tahun belajar bagaimana membaca dan menulis, bertahun-tahun belajar bagaimana berbicara. Tetapi, bagaimana dengan mendengarkan? Pelatihan atau pendidikan apa yang sudah kita dapatkan yang memungkinkan kita mendengarkan sehingga kita benar-benar mengerti orang lain secara mendalam dari kerangka acuan individu itu sendiri?

Jika kita ingin berinteraksi secara efektif dengan orang lain, untuk mempengaruhinya, kita perlu lebih dahulu mengerti orang tersebut. Kunci utama untuk pengaruh kita bagi orang lain adalah contoh kita, tingkah laku kita yang aktual. Contoh kita mengalir dengan sendirinya dari karakter kita, atau orang macam apakah kita sebenarnya. Karakter kita terus-menerus memancar dan berkomunikasi. Dalam jangka panjang, darinya orang lain secara naluriah mulai percaya atau tidak percaya pada kita dan usaha kita kepadanya.

Mendengarkan Empatik


"Berusaha mengerti terlebih dahulu" memerlukan perubahan paradigma yang sangat mendalam. Kita biasanya berusaha lebih dahulu untuk dimengerti. Kebanyakan orang tidak mendengar dengan maksud untuk mengerti, tetapi mereka mendengar dengan maksud untuk menjawab. Mereka entah berbicara atau bersiap untuk berbicara. Mereka menyaring segalanya melalui paradigma mereka sendiri, membacakan autobiografi mereka ke dalam kehidupan orang lain.
"Oh, saya tahu persis bagaimana perasaan Anda!" "Saya pernah mengalami hal yang sama. Biar saya ceritakan kepada Anda pengalaman saya." Mereka terus-menerus memproyeksikan film buatan sendiri pada perilaku orang lain. Mereka memberi resep kacamata mereka sendiri kepada semua orang yang berinteraksi dengan mereka. Jika mereka mempunyai masalah dengan seseorang, sikap mereka adalah, "Orang itu benar-benar tidak mengerti."

Ketika orang lain berbicara, kita biasanya "mendengarkan" dalam salah satu dari empat tingkat. Kita mungkin mengabaikan orang itu, tidak benar-benar mendengarkannya. Kita mungkin berpura-pura, "Ya. Hmm. Benar." Kita mungkin mendengar secara selektif, mendengar hanya bagian-bagian tertentu dari percakapan. Kita sering melakukan ini sewaktu mendengar celotehan terus-menerus dari anak prasekolah. Atau kita mungkin mendengar secara atentif, menaruh perhatian dan memfokuskan energi pada kata-kata yang diucapkan. Tetapi sedikit sekali dari kita pernah mempraktikkan tingkat kelima, bentuk tertinggi dari mendengarkan, yaitu mendengar dengan empatik.

Mendengar secara empatik masuk ke dalam kerangka acuan orang lain. Kita memandang keluar melewati kerangka acuan itu, kita melihat dunia dengan cara mereka melihat dunia, kita mengerti paradigma mereka, kita mengerti bagaimana perasaan mereka. Intisari dari mendengarkan empatik bukanlah bahwa kita setuju dengan seseorang, tetapi bahwa kita sepenuhnya, secara mendalam, mengerti orang itu, secara emosional sekaligus intelektual.

Mendengarkan empatik memerlukan jauh lebih banyak daripada sekadar merekam, merenungkan, atau bahkan mengerti kata-kata yang diucapkan. Para ahli komunikasi memerkirakan bahwa hanya 10 persen komunikasi kita diwakili dengan kata-kata yang kita ucapkan. Tiga puluh persen selebihnya diwakili oleh suara kita, dan 60 persen oleh bahasa tubuh kita. Dalam mendengar secara empatik, kita mendengarkan dengan telinga kita, tetapi lebih penting lagi, kita juga mendengarkan dengan mata dan hati kita. Kita memperhatikan perasaan, makna. Kita memperhatikan perilaku. Kita menggunakan otak kanan sekaligus otak kiri kita. Kita memahami, kita berintuisi, kita merasa.

Mendengar secara empatik begitu kuat karena memberi kita data yang akurat untuk dikerjakan. Alih-alih memproyeksikan autobiografi kita sendiri dan mengasumsikan pikiran, perasaan, motif dan interpretasi, kita berhubungan dengan realitas di dalam kepala dan hati orang yang kita dengarkan. Kita mendengarkan untuk mengerti. Kita memfokuskan diri untuk menerima komunikasi terdalam dari jiwa manusia lain.

Selain itu, mendengar secara empatik adalah kunci untuk menambah deposito dalam rekening bank emosi, karena tak satu pun yang kita kerjakan merupakan suatu deposito kecuali orang itu menanggapinya demikian. Kita dapat berusaha sekuat tenaga untuk memberikan deposito, hanya untuk mendapatkan bahwa usaha kita ternyata malah merupakan penarikan sewaktu orang menganggap bahwa usaha kita tadi merupakan manipulasi, melayani diri sendiri, mengintimidasi, atau merendahkan karena kita tidak mengerti apa yang benar-benar penting bagi orang itu.

Mendengarkan secara empatik itu sendiri merupakan deposito luar biasa dalam rekening bank emosi. Ia sangat memberi terapi dan menyembuhkan karena memberi "udara psikologis" kepada seseorang. Di samping kelangsungan fisik, kebutuhan terbesar manusia adalah kelangsungan hidup psikologis, untuk dimengerti, untuk diteguhkan, untuk diabsahkan, dan untuk dihargai. Ketika kita mendengarkan orang lain dengan empati, kita memberi orang itu udara psikologis. Dan sesudah kebutuhan vital itu dipenuhi, kita kemudian dapat berfokus pada pemberian pengaruh atau pemecahan masalah. Kebutuhan akan udara psikologis menimbulkan dampak pada komunikasi pada setiap bidang kehidupan.
Advertisement:
Jadi, bab "Kebiasaan 5: Berusaha Dimengerti Terlebih Dahulu, Baru Dimengerti" sub bab “Mendengarkan Empatik" dalam buku The 7 Habits of Highly Effective People karya Stephen Covey, menjelaskan bahwa mendengarkan empatik bukan sekadar teknik komunikasi; ia adalah bentuk empati dan kepedulian yang mendalam. Dengan mendengarkan untuk memahami terlebih dahulu, kita membangun hubungan yang lebih kuat, saling percaya, dan tulus.

Versi Video:

The 7 Habits of Highly Effective People (7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif)
Rp99.500
©2008-2025 - Belbuk.com
Jl. As'syafiiyah No. 60B, Cilangkap, Jakarta Timur 13870
Tlp. 021-22811835 (Senin s/d Jumat Pkl 09.00-18.00 WIB)