Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Topik:
 

Review Buku: Bicara Itu Ada Seninya oleh Oh Su Hyang

Oleh Belbuk.com, 23/11/2024
Bicara Itu Ada Seninya oleh Oh Su HyangBicara Itu Ada Seninya karya Oh Su Hyang adalah panduan komprehensif untuk menguasai komunikasi yang efektif. Berakar pada latar belakang penulis sebagai pakar komunikasi dan pendidik di Korea Selatan, buku ini berupaya memberdayakan pembaca untuk membangun kepercayaan diri dan menciptakan hubungan yang bermakna melalui pidato yang bijaksana. Mencakup lima bab yang terstruktur dengan baik, buku ini memberikan strategi praktis, contoh, dan wawasan tentang cara meningkatkan komunikasi verbal dan non-verbal. Berikut ulasan mendalam tentang buku tersebut, termasuk temanya, pelajaran utamanya, dan dampaknya secara keseluruhan.

Gambaran Umum Buku


Buku ini menekankan bahwa komunikasi yang efektif adalah seni dan keterampilan yang dapat dikembangkan. Oh Su Hyang menyoroti kekuatan transformatif dari berbicara dengan niat, kejelasan, dan empati. Judulnya, Bicara Itu Ada Seninya, mencerminkan keyakinan penulis bahwa percakapan yang hebat, seperti seni, harus menyenangkan secara estetika dan memiliki tujuan. Dengan menawarkan tip yang dapat ditindaklanjuti dan contoh kehidupan nyata, buku ini memandu pembaca untuk mengembangkan kebiasaan komunikasi yang menumbuhkan kepercayaan, persuasi, dan koneksi.

Salah satu tema utama buku ini adalah gagasan bahwa pidato yang berdampak bukan hanya soal kata-kata yang diucapkan tetapi juga cara penyampaiannya. Hal ini mencakup penguasaan isyarat non-verbal, bercerita, nada, dan keterampilan mendengarkan untuk menciptakan keseimbangan yang harmonis dalam interaksi apa pun.
Advertisement:

Struktur dan Isi


Buku ini disusun menjadi lima bab, masing-masing berfokus pada aspek komunikasi yang berbeda:

Bab 1: Perbedaan Tempat Pertama dan Kedua terletak pada Pidato


Bab ini menggarisbawahi pentingnya kesan pertama, yang sering kali dibentuk melalui ucapan dan komunikasi non-verbal. Ini menggali dasar-dasar komunikasi yang efektif, seperti bercerita, menaklukkan rasa takut berbicara di depan umum, dan menyelaraskan komunikasi verbal dengan bahasa tubuh. Oh Su Hyang menekankan bagaimana perubahan kecil dalam gaya berbicara dapat membawa transformasi pribadi dan profesional yang signifikan.

Bab 2: Mendengarkan dengan Cerdas, Berbicara dengan Terampil


Mendengarkan disorot sebagai bagian mendasar dari komunikasi. Penulis menjelaskan teknik-teknik seperti mengajukan pertanyaan yang bijaksana, memberikan pujian, dan merespons dengan empati. Bab ini juga memperkenalkan strategi negosiasi dan cara menggunakan humor agar percakapan tetap menarik. Saran utamanya mencakup memprioritaskan kualitas daripada kuantitas dalam pidato dan memahami kekuatan jeda yang bermakna.

Bab 3: Perkataan yang Membuat Orang Lain Memihakmu


Bab ini mengeksplorasi psikologi persuasi. Dari memilih kata yang tepat hingga menguasai seni bercerita, Oh Su Hyang memberikan teknik untuk mempengaruhi orang lain secara positif. Pengulangan, kejujuran, dan mengajukan pertanyaan yang ditargetkan disajikan sebagai alat yang ampuh untuk membangun kepercayaan dan mengamankan kesepakatan dalam percakapan.

Bab 4: Bobot Kata-kata terletak pada Kedalamannya


Di sini, fokusnya beralih ke substansi daripada gaya. Penulis mendorong pembaca untuk berkomunikasi secara autentik dengan menyusun pesan yang sangat menyentuh pembacanya. Penggunaan metafora, membangkitkan rasa ingin tahu, dan memasukkan anekdot pribadi disarankan untuk menambah kedalaman dan keterhubungan dalam percakapan.

Bab 5: Suara yang Baik Tidak Dilahirkan, Tapi Dibuat


Bab terakhir ini membahas bagaimana nada dan penyampaian vokal berdampak pada efektivitas komunikasi. Dengan menggunakan contoh tokoh ternama, Oh Su Hyang menggambarkan bagaimana kharisma dan kepercayaan diri dapat disalurkan melalui suara. Tip praktisnya meliputi latihan untuk meningkatkan kejernihan vokal, tempo, dan intonasi.

Kelebihan Buku


Salah satu kelebihan buku ini adalah saran-saran praktisnya yang dapat ditindaklanjuti. Buku ini berisi teknik-teknik khusus, seperti "Empat Mantra untuk Membangun Keyakinan" dan "Sepuluh Aturan Komunikasi", yang dapat segera diterapkan oleh pembaca untuk meningkatkan interaksi mereka.

Kemudian Oh Su Hyang menggabungkan anekdot dan contoh yang relevan dari tokoh-tokoh terkenal untuk mengilustrasikan konsep-konsep utama. Pendekatan ini membuat konten mudah dicerna dan menginspirasi pembaca untuk merenungkan gaya komunikasi mereka.

Selain itu, dengan membahas aspek komunikasi verbal dan non-verbal, buku ini memberikan panduan menyeluruh. Topik-topik seperti mendengarkan, bercerita, dan nada terjalin secara mulus untuk menciptakan sumber daya yang komprehensif.

Dan tulisannya yang lugas membuatnya cocok untuk pembaca di semua tahap kehidupan, mulai dari pelajar hingga profesional. Pembelajaran universalnya melampaui batas-batas budaya dan profesional, sehingga relevan bagi khalayak global.

Kritik Terhadap Buku


Salah satu kelemahan buku ini adalah masalah penerjemahannya. Karena buku ini aslinya ditulis dalam bahasa Korea, beberapa nuansa mungkin hilang dalam terjemahan. Frasa atau contoh tertentu yang terkait dengan budaya Korea Selatan mungkin terasa kurang relevan bagi pembaca internasional yang tidak terbiasa dengan konteksnya

Kemudian adanya tema berulang. Kadang-kadang, buku ini mengulangi gagasan serupa di bab berbeda, yang mungkin terasa mubazir bagi pembaca yang sudah memahami dasar-dasar komunikasi.

Pelajaran Penting Dari Buku


Intisari dari buku ini adalah bahwa komunikasi bukan sekadar menyampaikan informasi, namun juga menciptakan interaksi yang bermakna. Beberapa pelajaran penting yang didapat dalam buku ini misalnya:

  • 1. Kesan Pertama Penting: Cara Anda berbicara dan membawa diri menentukan cara orang lain memandang Anda.

  • 2. Kekuatan Mendengarkan: Mendengarkan secara aktif menumbuhkan kepercayaan dan membangun hubungan yang lebih kuat.

  • 3. Bercerita Adalah Kuncinya: Berbagi kisah pribadi dapat membuat pesan Anda lebih relevan dan berkesan.

  • 4. Pilih Kata dengan Bijak: Kata-kata yang tepat, diucapkan pada saat yang tepat, dapat menginspirasi dan membujuk orang lain.

  • 5. Komunikasi Non-Verbal Melengkapi Gambarannya: Gestur, nada suara, dan ekspresi wajah sama pentingnya dengan kata-kata itu sendiri.
Advertisement:
Jadi, buku Bicara Itu Ada Seninya oleh Oh Su Hyang adalah panduan praktis dan menggugah pikiran untuk menguasai seni komunikasi. Panduan ini menggabungkan wawasan teoritis dengan tips yang dapat ditindaklanjuti, menjadikannya sumber daya yang sangat berharga bagi siapa pun yang ingin meningkatkan keterampilan interpersonal mereka. Baik Anda seorang pelajar, profesional, atau sekadar seseorang yang ingin terhubung secara lebih efektif dengan orang lain, buku ini menawarkan alat dan inspirasi untuk mengubah cara Anda berbicara dan mendengarkan.

Meskipun ada sedikit masalah terkait konteks budaya dan terjemahannya, pelajaran universal dari buku ini menjadikannya buku yang wajib dibaca bagi mereka yang mencari pertumbuhan pribadi dan profesional. Dengan menerapkan prinsip-prinsipnya, pembaca tidak hanya dapat meningkatkan keterampilan komunikasi tetapi juga membina hubungan yang lebih dalam dan mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam berinteraksi.
Bicara Itu Ada Seninya: Rahasia Komunikasi yang Efektif
Rp79.000
©2008-2024 - Belbuk.com
Jl. As'syafiiyah No. 60B, Cilangkap, Jakarta Timur 13870
Tlp. 021-22811835 (Senin s/d Jumat Pkl 09.00-18.00 WIB)