
Skinner mengembangkan minat yang mendalam pada psikologi selama studi sarjananya di Hamilton College, di mana dia dihadapkan pada ide-ide psikolog terkenal seperti Edward Thorndike dan William James. Dia melanjutkan untuk mengejar gelar Ph.D. dalam psikologi di Universitas Harvard, di mana dia dibimbing oleh ahli perilaku John B. Watson.
Karya awal Skinner berfokus pada mempelajari pengondisian operan, yang melibatkan modifikasi perilaku melalui penguatan atau hukuman. Dia melakukan eksperimen ekstensif dengan hewan laboratorium, khususnya tikus dan merpati, untuk mengeksplorasi prinsip-prinsip pengkondisian operan. Peralatan Skinner yang paling terkenal, kotak Skinner, memungkinkannya mengamati dan menganalisis perilaku hewan dalam lingkungan yang terkendali.
Penelitian Skinner diperluas untuk mencakup penerapan prinsip pengkondisian operan pada perilaku manusia. Dia percaya bahwa perilaku dibentuk oleh konsekuensi yang dihasilkannya, menekankan peran kemungkinan lingkungan dalam mempengaruhi tindakan manusia. Karyanya menantang gagasan tradisional tentang kehendak bebas dan menekankan pentingnya faktor eksternal dalam menentukan perilaku.
Salah satu kontribusi Skinner yang paling signifikan adalah pengembangan konsep behaviorisme radikal. Dia berpendapat bahwa psikologi harus fokus hanya pada perilaku yang dapat diamati dan mengabaikan proses mental internal, karena tidak dapat diukur secara langsung. Skinner mengusulkan bahwa dengan mempelajari dan memanipulasi kemungkinan lingkungan, perilaku dapat diprediksi dan dikendalikan.
Ide-ide Skinner memiliki implikasi yang luas, khususnya dalam pendidikan dan terapi perilaku. Dia percaya bahwa penguatan positif dan teknik pembentukan dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dan mempromosikan perilaku yang diinginkan. Prinsip pengkondisian operannya berpengaruh dalam pengembangan analisis perilaku terapan, yang banyak digunakan dalam pengobatan berbagai gangguan perilaku.
Selain kontribusi ilmiahnya, Skinner adalah seorang penulis yang produktif dan menerbitkan banyak buku dan artikel sepanjang kariernya. Karya-karyanya yang paling terkenal termasuk "The Behavior of Organisms" (1938), "Walden Two" (1948), dan "Beyond Freedom and Dignity" (1971). Tulisan Skinner dicirikan oleh kejelasan dan aksesibilitasnya, membuat idenya dapat diakses oleh khalayak luas.
Karya Skinner, bagaimanapun, bukan tanpa kontroversi. Kritikus berpendapat bahwa penekanannya pada pengaruh eksternal mengabaikan peran kognisi dan proses mental internal dalam membentuk perilaku. Beberapa memandang idenya terlalu deterministik, merongrong hak pilihan manusia dan otonomi individu.
Namun demikian, pengaruh B.F. Skinner di bidang psikologi tidak bisa dilebih-lebihkan. Karyanya merevolusi studi perilaku dan meletakkan dasar untuk behaviorisme sebagai pendekatan psikologis terkemuka. Gagasan Skinner terus memengaruhi para peneliti dan praktisi di bidang-bidang seperti pendidikan, terapi, dan analisis perilaku.
B.F. Skinner meninggal dunia pada 18 Agustus 1990, tetapi kontribusinya terhadap psikologi tetap hidup. Karyanya telah meninggalkan warisan abadi, memicu perdebatan yang sedang berlangsung dan menginspirasi penelitian lebih lanjut di lapangan. Komitmen Skinner terhadap ketelitian ilmiah, bukti empiris, dan pemahaman perilaku manusia telah memantapkan posisinya sebagai salah satu psikolog paling berpengaruh di abad ke-20.