Kawan, apa seperti itu yang kau sebut cinta, bahkan tak ada sedikit pun bekal yang kau persiapkan untuk memperjuangkan halalnya?. Apa itu yang kau sebut hubungan serius, sementara tak kulihat sama sekali bekal nikah yang kau persiapkan secara khusus. Kawan, andaikan halalnya cinta tak butuh biaya, tentu tak kan kau lihat kerja keras Abdurrahman bin Auf hingga akhirnya ia sukses dan nikah bermaharkan emas. Andai cinta tak butuh biaya, tentu tak kan kau lihat upaya Ali bin Abu Thalib mengumpulkan kayu idzkir yang uangnya digunakan untuk menyelenggarakan pesta perkawinan. Andai halalnya cinta tak butuh biaya, tak `kan kau lihat pernikahan Muhammad, manusia termulia yang kita kagumi, sampai bermaharkan puluhan unta. Kawan, buktikan keseriusan cintamu dengan serius mencari rezeki Tuhan untuk menafkahiku. Bukanku meterialis, tapi realistis. Kuingin segera membina rumah tangga denganmu, tolong, buktikan segera cintamu. ??? Buku ini menyajikan fenomena timpang di kalangan remaja yang punya semangat tinggi untuk nikah muda, tanpa diimbangi dengan persiapan yang matang.
