Menjadi konselor Kristen yang profesional adalah beban yang tak terhindarkan bagi mereka yang memang sudah menerima anugerah talenta dan spiritual gift dari Tuhan. Di tengah tantangan pelayanan konseling Kristen yang semakin lama semakin serius, banyak bermunculan konselor amatir yang menyediakan berbagai pelatihan yang sulit dipertanggungjawabkan. Munculnya upaya-upaya kemudahan untuk meraih gelar dalam bidang konseling telah mengaburkan keunikan talenta dan spiritual gift konseling yang Allah sediakan bagi umat-Nya.
Setiap individu Kristen dipanggil untuk saling menasihati, tetapi konseling tidak sama dengan pemberian nasihat. Pelayanan konseling yang sesungguhnya hanya dapat dilakukan oleh mereka yang mempunyai talenta dan spiritual gift konseling. Rasul Paulus yang begitu agung pun tidak memiliki talenta dan spiritual gift konseling. Tidak heran untuk masalah Euodia dan Sintikhe, ia meminta bantuan Sunsugos yang bertalenta dan spiritual gift konseling (Filip 4:2-3).
Setiap konselor Kristen harus mengenal kebenaran Alkitab, yaitu firman yang diwahyukan Allah untuk memperbaiki hidup manusia (2Tim3:16-17), tetapi konseling tidak sama dengan pemberitaan Friman Allah. Konseling adalah pelayanan yang membutuhkan talenta dan spiritual gift yang khusus, yang memang disediakan untuk membebaskan manusia dari akar masalah kehidupannya. Mereka itulah yang mampu menimba keluar sumber masalah yang tersembunyi (Ams 20:5) sehingga individu yang bermasalah dapat, dalam kesadarannya, bergumul dan menyelesaikan masalahnya bersama dengan Allah