Pada tahun 1978, Brother William dan istri, Lucille, meninggalkan California untuk memberitakan Injil kepada suku-suku terabaikan yang tinggal di pedalaman Kalimantan Barat.
Brother William baru mengenal Tuhan selama dua tahun pada waktu itu. Ia belum pernah melayani pemahaman Alkitab atau mengajar Sekolah Minggu, ia hanya pernah bersaksi di jalan-jalan California Selatan ketika masih berstatus mahasiswa tahun pertama di seminari. Tanpa pendidikan formal untuk misi, tidak ada badan misi atau gereja yang mengutus dan mendanai mereka. Mereka tidak punya dokumen pendukung yang lengkap dan sama sekali tidak tahu apa yang akan mereka lakukan setibanya di sana, kecuali percaya pada pimpinan Tuhan.
Tuhan mencukupkan segalanya bagi mereka. Dengan ajaib, Ia membuka pintu demi pintu bagi mereka untuk "menari di tepian bumi" selama sembilan tahun. Oleh anugerah-Nya, mereka membawa banyak jiwa kepada Kristus, jiwa-jiwa yang sebelumnya dibelenggu oleh ilmu hitam, penyembahan berhala, dan agama palsu. Mereka menyaksikan tanda-tanda ajaib dan mukjizat-mukjizat yang luar biasa. Mereka memuridkan orang-orang dan merintis jemaat di daerah-daerah yang sebelumnya benar-benar dicengkram oleh kuasa gelap.
Melayani Penuh Kuasa dengan Roh Elia adalah cerita masa-masa terindah dan tersulit yang mereka alami dalam mengikuti Yesus sampai ke ujung-ujung bumi.
1. Mengikuti Jejak Abraham 2. Melepaskan Impian Amerika 3. Melangkah Keluar dari Perahu 4. Yang Tuli Mendengar 5. Orang Sakit Sembuh 6. Roh Elia 7. Setan-setan Diusir 8. Badai Dihardik 9. Panggilan Elisa 10. Menari dengan Para Dukun 11. Roh Elisa Atas Seorang Janda 12. Dikhianati 13. P eperangan di Dalam Roh untuk Seorang Anak 14. Orang Lumpuh Berjalan 15. Asiu Pelayan Wanita Allah 16. Seperti Seorang Nabi Perjanjian Lama 17. Petrus 18. Tubuh Kristus Disalibkan di Batu Ampar 19. Kebangkitan 20. Jubah yang Diberikan Kepada Elisa 21. Roh Kudus Dicurahkan 22. Iman Memindahkan Rumah 23. Daftar Hitam