Bagaimana mungkin seseorang memiliki keinginan untuk mengurai kembali benang yang tak terkirakan jumlahnya dalam selembar sapu tangan yang telah ditenunnya sendiri. Bagaimana mungkin seseorang bisa mendadak terbebaskan dari jaringan benang yang susun-bersusun, silang-menyilang, timpa-menimpa dengan rapi di selembar saputangan yang sudah bertahun-tahun lamanya ditenun dengan sabar oleh jari-jarinya sendiri oleh kesunyiannya sendiri oleh ketabahannya sendiri oleh tarikan dan hembusan napasnya sendiri oleh rintik waktu dalam benaknya sendiri oleh kerinduannya sendiri oleh penghayatannya sendiri tentang hubungan-hubungan pelik antara perempuan dan laki-laki yang tinggal di sebuah ruangan kedap suara yang bernama kasih sayang. Bagaimana mungkin.
Saya kenal buku ini awalnya dari lagu dengan judul yang sama, waktu baru pertama kali masuk di Fakultas Sastra UMI Makassar tahun 1996. Buku ini saya kategorikan sebagai "a must read book by Letters Faculty students". Oleh karena itu sering kali saya gunakan buku ini sebagai hadiah ulang tahun, pernikahan atau ucapan selamat kepada rekan-rekan pencinta novel dan sastra.