Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Bisnis & Keuangan    Pemasaran

Camera Branding: Cameragenic VS Auragenic

Berat 0.60
Tahun 2013
Halaman 406
ISBN 9789792295566
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Sinopsis       Buku Sejenis
 
Stok Sedang Kosong
Stok Buku sedang kosong. Apakah Anda ingin diberitahu pada saat stok sudah tersedia?

Pelanggan yang Membeli Buku Ini Juga Membeli Buku Berikut:

Jurnalistik Televisi Mutakhir
Morissan
Rp80.000
Dasar-Dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing
Andi Fachruddin
Rp182.000

Sinopsis

Televisi, Kita, dan Perubahan: Cameragenic VS Auragenic

Suka atau tak suka, kita tengah menjelajahi peradaban kamera. Sebuah peradaban di depan lensa yang secepat kilat memantulkan citra, muncul, tayang, dan beredar. Peradaban yang tak lagi membatasi hubungan antara presiden dengan rakyatnya, Coca Cola dengan pelanggannya, atau musisi dengan penggemarnya.

Di peradaban ini, bukan hanya Cinta Laura yang berbahasa kamera. Tak ada lagi yang asli, selain yang candid. Semua ber-acting dan sadar branding. Kesadaran yang dulu hanya ada di dunia marketing pun melebar ke panggung politik, akademik, entertainment, hingga kegiatan amal. Televisi pun berubah. Bahkan TVRI yang terkesan diam pun bangkit. Dan BBC yang menjadi milik publik pun berkibar kuat.

Transformasi besar-besaran tak terhindarkan. Dari single screen ke multiscreen, cameragenic menjadi auragenic. Namun banyak figur gagal membangun camera branding. Apa artinya camera branding bagi bisnis atau karier politik seseorang? Inilah Camera Branding, kamera di saku setiap orang yang membentuk masa depan...

"Selalu ada sesuatu yang baru dan menarik jika Rhenald Kasali meluncurkan buku baru. Begitu juga dengan buku bertajuk Camera Branding ini. Semua yang dipaparkan Rhenald Kasali adalah sesuatu yang kini memang sedang menjadi tren di jagad komunikasi massa. Saya sepakat bahwa memang inilah masanya Peradaban Kamera.

Orang biasa yang bukan siapa-siapa, bisa tiba-tiba terkenal karena kamera, tetapi bisa juga seorang pesohor tiba-tiba hancur karena kamera. Kamera dipuja tetapi sekaligus juga dibenci. Dipuja oleh mereka-mereka yang memang membutuhkan untuk menjadi terkenal, populer, menjadi selebritas. Namun dibenci oleh pihak-pihak yang merasa dirugikan, yang aibnya di-blejeti (ditelanjangi). Kekuatan kamera adalah kekuatan visual, kekuatan gambar, di mana satu gambar bisa mengungkapkan seribu kata."

—Joko Widodo; Gubernur DKI Jakarta

"Sangat nyata perubahan bangsa dimotori oleh media, buku ini merupakan rekaman dan analisis yang akurat bagaimana hidup bangsa Indonesia berubah sejalan dengan perjalanan teknologi komunikasi. Content media telah menjadi asupan jati diri bangsa, bagi saya buku ini sangat penting untuk kita pahami sebagai media science bagi pembentukan karakter bangsa Indonesia menuju globalisasi."

—Yongky Surya Susilo; Consumer Behavior & Retail Marketing Expert Executive Director, The Nielsen Indonesia

"Perubahan-hampir-selalu jadi tantangan besar bagi media publik. Rhenald Kasali mengajak kita membaca perubahan industri pertelevisian sebagai pelajaran untuk berani menciptakan perubahan dan tangguh mengelolanya. Sebuah buku yang darinya kita bisa menggali hikmah."

—Anies Baswedan; Rektor Universitas Paramadina

"Tidak banyak orang yang memahami betapa besarnya televisi memengaruhi kehidupan kita. Buku ini akan membuka wawasan orang mengenai televisi sehingga menjadi penonton yang bijak dan kritis."

—Rhoma lrama; Penyanyi Dangdut
(Kembali Ke Atas)
Advertisement:
Website Company Profile 800 ribuan
(Kembali Ke Atas)