Sinopsis
”Sekumpulan saudara yang mengelilinginya mengenakan pakaian kebesaran lengkap, terdiri dari celemek kulit domba, selempang, dan sarung tangan putih. Perhiasan upacara–yang berkilau seperti mata hantu dalam cahaya suram–mengalungi leher mereka. Banyak di antara lelaki ini yang punya kedudukan tinggi dalam hidup, tapi kandidat itu tahu bahwa peringkat dunia mereka tidak ada artinya di dalam kungkungan dinding-dinding ini. Di sini semua lelaki setara, saudara-saudara tersumpah yang saling terikat secara mistis.
”Ketika meneliti kelompok yang menggetarkan ini, kandidat itu bertanya-tanya siapa orang luar yang akan percaya bahwa sekelompok lelaki ini bisa berkumpul di satu tempat… apalagi di tempat ini. Ruangan yang tampak seperti tempat ibadah suci dari dunia kuno.
”Akan tetapi kenyataannya lebih aneh lagi....”
Terbit 15 September 2009 lalu, dengan oplah cetak pertama sebanyak 6,5 juta kopi, The Lost Symbol telah mencatat rekor terbanyak dalam sejarah cetak buku di penerbit Random House. Bersamaan dengan edisi hard cover-nya, beredar pula versi e-book dan audio book tanpa takut kehilangan pangsa pasar.
Tak menunggu lama, The Lost Symbol yang terjual 1 juta kopi di hari pertama penjualannya, langsung menyandang predikat novel terlaris sepanjang sejarah. Lalu, dalam waktu satu minggu, 2 juta kopi terjual di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris, dan memaksa penerbit mencetak ekstra 600.000 kopi edisi hard cover, padahal target semula hanya mencetak 5 juta kopi untuk pasar Amerika Serikat.
Catatan Rekor lain The Lost Symbol: (1) Bestseller di Amazon.com (serentak di Amerika Serikat, Kanada dan Inggris), di hari pertama penjualannya, termasuk juga edisi e-book-nya. (2) Mengalahkan semua rekor buku yang pernah ada di Inggris. (3) Pada 25 September, menempati posisi teratas ”New York Times Best Seller”.
Catatan prestasi tersebut kemudian diikuti dengan komentar-komentar positif, misalnya dari The New York Times yang mengatakan, “Mustahil berhenti membacanya sebelum tuntas. Buku ini mengembalikan daya tarik genre thriller yang sempat mati suri.” Sementara itu, Newsweek menulis, “Dan Brown adalah ahli pembuat labirin, yang menciptakan teka-teki dan menuntun Anda memecahkannya. Kegeniusannya ada pada kemampuannya mengungkap fakta-fakta aneh dan sejarah yang disembunyikan.”
