Sinopsis
Hati adalah segumpal daging yang berbentuk bundar memanjang, terletak di tepi kiri dada. Di dalamnya terdapat lubang-lubang yang terisi darah hitam. Hati merupakan sumber dan tambang nyawa. Hati adalah sesuatu yang halus, yang berasal dari alam ketuhanan. Hati adalah tempat untuk merasa, mengetahui, mengenal segala hal, diberi beban, disiksa, dicaci, dan sebagainya.
Buku ini mengajak Anda mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan hati dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana kondisi hati kita sekarang? Dalam keadaan baik? Atau sebaliknya? Lalu bagaimana caranya membersihkannya jika kotor? Bagaimana menjaganya? Bagaimana mengenali potensi hati? Bagaimana mengenali virus yang bersarang di hati? Lalu bagaimanakah mengubah virus-virus tersebut menjadi aset? Bagaimanakah cara mengarahkan dan menetapkan hati? Bagaimanakah caranya menjadi insan kamil?
Prof. Dr. HM. Amin Syukur, M.A lahir di Gresik, 17 Juli 1952. Saat ini beliau aktif sebagai dosen di Fakultas Ushuliddin IAIN Walisongo Semarang. Pendidikan terakhir (S2/S3) ditempuhnya di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sebelum menginjakkan kaki di dunia kampus, Amin Syukur pernah mengenyam pendidikan baik formal dan nonformal, antara lain santri di Pondok Pesantren al-Karimi Tebuwung Gresik pada tahun1960, Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Pondok Pesantren Ihyaul ‘Ulum Gresik (1965), Madrasah Tsanawiyah/ Sekolah Menengah Pertama (MTs/SMP) Ponpes Darul ‘Ulum (1969), Madrasah Aliyah/ Sekolah Menengah Atas (MA/ SMA) di Ponpes Darul ‘Ulum Jombang (1972).
Ketika masuk dunia perguruan tinggi, Amin Syukur terus memperdalam ilmu yang ia perolehnya di pesantren. Keseriusannya dalam dunia Tasawuf dan eksistensinya dalam sivitas akademika IAIN Semarang membuat ia dipercaya untuk mengampu beberapa tugas akademik, antara lain, dosen pada Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang (1980- sekarang), dosen Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang (sampai sekarang), dosen Fakultas Pascasarjana Universitas Darul ‘Ulum Jombang (1999-sekarang), dosen Fakultas Pascasarjana Universitas Sain Al-Qur`an, Wonosobo (2008-sekarang) dan juga pernah mengajar di beberapa perguruan tinggi agama/ umum di Semarang, Kudus, Pekalongan, Jepara, Jombang dan sebagainya. Tidak hanya itu, sejarah akademik juga mencatatnya sebagai salah seorang pendiri Fakultas Pacasarjana IAIN Walisongo Semarang dan salah seorang pendiri Institut Ilmu al-Qur`an (IIQ), yang kini menjadi Universitas sain al-Qur`an Wonosobo. Atas pengabdiannya itu, tak heran jika Amin Syukur mendapatkan gelar Guru Besar Madya dalam bidang Tasawuf oleh IAIN Walisongo Semarang yang dikukuhkan tanggal 18 Agustus 1996.
Sebagai seorang akademisi, Amin Syukur tercatat juga pernah memegang beberapa jabatan penting dalam organisasi kampus, antara lain Kasub Kurikulum pada bagian Akademik IAIN Walisongo Semarang (1982-1983), Staf Akademik Pengabdian Masyarakat LP3M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat) IAIN Walisongo Semarang (1983-1987), Pembantu Rektor III bidang kemahasiswaan IAIN Walisongo Semarang (1993-1997), Pgs. Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang (1997), Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang (1998 – 2002), sekretaris Walisongo Press IAIN Walisongo Semarang (1996-2005), dan Ketua Tim Seleksi Karya Ilmiah yang dipublikasikan IAIN Walisongo (2005-sekarang).
Pengabdiannya pada dunia akademik ia buktikan dengan melakukan beberapa penelitian antara lain, penelitian Skripsi “Tarekat dan teologi as-Sidiqiyah Jombang” (1978), penelitian Tesis “Sumbangan Al-Hallaj Terhadap Perkembangan Pemikiran Tasawuf” (1990), penelitian Disertasi “Zuhud dalam Sorotan Al-Qur’an dan Aplikasinya di Masa Kini” (1996), penelitian tentang “Rasionalisme dalam Tasawuf” (1994), penelitian “Tasawuf dan Tanggung Jawab Sosial Abad XX” (1996, penelitian “Pemikiran Ulama Sufi Abad XX Tentang Arti Zuhud” (1993/1994), penelitian “Pengaruh Tasawuf terhadap Pemikiran Keagamaan Nahdlatul Ulama” (2000), penelitian “Pesantren dan Tasawuf, Studi Tentang Pewarisan Nilai-nilai Tasawuf dalam Kehidupan Modern” (Penelitian Kolekif) (1998/1999), penelitian “Shufi Healing” (penelitian tahun 2010).
Karya-karyanya yang telah dibukukan dan dipublikasikan, antara lain: Pengantar Studi Akhlak, Pengantar Ilmu Tauhid, Pengantar Studi Islam, Zuhud di Abad Modern, Menggugat Tasawuf, Tanggung Jawab Sosial Abad XXI, Intelektualisme Tasawuf, Tasawuf Kontekstual, Tasawuf bagi Orang Awam, Insân kâmil, Zikir Menyembuhkan Kankerku, Dari Hari ke Hati, Mempertautkan Dua Hati, Kiat Sukses Membina Keluarga Sakinah, dan dua buku terakhirnya yang telah diterbitkan oleh Penerbit Erlangga, yaitu ”Terapi Hati” (ditulis bersama Dra. Hj. Fathimah Usman, M.Si), dan ”Sufi Healing”.
Selain di dunia akademik, saat ini Amin Syukur juga aktif sebagai direktur di LEMBKOTA (Lembaga Bimbingan dan Konsultasi Tasawuf) Semarang (2001-sekarang), pembina Yayasan Al-Muhsinun Semarang (2002-Sekarang), penasehat Yayasan Pendidikan Islam Nasima Semarang (1997-2007), pembina Yayasan Pendidikan Islam Nasima Semarang (2008-sekarang), pembina Lembaga Studi Agama dan Pembangunan (LSAP) Semarang, pembina Yayasan Pengajian Ahad Pagi Bersama (YAPAPB) (2004-Sekarang), penceramah tentang keagamaan dan tasawuf di bergagai kegiatan, narasumber program “Seni Menata Hati” di TVKU Semarang, setiap Kamis jam 20-21 (2007-sekarang), pengasuh rubrik “Interaktif Tasawuf” di Harian Suara Merdeka (2001-2007), pengasuh rubrik Terapi Hati di Harian Sindo Untuk Jateng-DIY (2007-sekarang), narasumber pengajian Tasawuf di Masjid Agung Jawa Tengah, setiap Jum’at jam 18.00-19.00 (2008-sekarang), selain itu, Amin Syukur juga tercatat pernah aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan, seperti di MDI, MUI, ICMI Orwil Jawa Tengah, Dewan Pertimbangan DPD I Tarbiyah Islamiyah Jateng dan sebagainya.
