Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Sosial & Politik    Politik

Tentang Revolusi, Demokrasi dan Masyarakat

Berat 0.64
Tahun 2006
Ukuran 14 x 21
Penerbit Yayasan Obor Indonesia
Sinopsis       Buku Sejenis
 
Stok Sedang Kosong
Stok Buku sedang kosong. Apakah Anda ingin diberitahu pada saat stok sudah tersedia?
4

Pelanggan yang Membeli Buku Ini Juga Membeli Buku Berikut:

Menuju Masyarakat Komunikatif: Ilmu, Masyarakat, Politik & Postmodernisme Menurut Jurgen Habermas
F. Budi Hardiman
Rp55.000
The Spirit of Laws: Dasar-Dasar Ilmu Hukum dan Ilmu Politik
Montesquieu
Rp168.000
Teori-Teori Ekonomi Politik
James A. Caporaso
Rp105.000
Sutiyoso The Field General: Totalitas Prajurit Para Komando
Robin Simanullang
Rp90.000
Lainnya+   

Sinopsis

John Stone & Stephen Mennell Buku ini memuat bunga rampai pemikiran Alexis de Tocqueville, pemikir besar Prancis abad ke-19. Sebagaimana diketahui, abad ini melahirkan para pemikir seperti Hegel, Marx, Spencer, dan Comte yang membangun sistem gagasan yang utuh dan menyeluruh untuk menjelaskan setiap segi dari manusia, masyarakat, ilmu pengetahuan, dan sejarah. Namun Tocqueville merintis tradisi baru: ia tidak berangkat dari ide-ide besar, namun dengan tekun dan induktif meneliti pola pengelompokan sosial, kebudayaan dan adat kebiasaan lokal, interaksi ekonomi, perubahan pola kekuasaan, kecenderungan sentralisasi, dan bergesernya karakter kelas sosial. Demikianlah justru Tocqueville menjelaskan dengan sangat gamblang apa dan bagaimana dasar-dasar demokrasi. Setelah jatuhnya Orde Baru, Indonesia memasuki masa transisi dan berada dalam sebuah proses panjang yang sering disebut sebagai masa konsolidasi demokrasi. Namun dalam berbagai diskusi publik, masih terjadi kebingungan dan keruwetan berpikir mengenai esensi dan faktor-faktor yang menentukan kuat-tidaknya sebuah sistem demokrasi. Hal ini terjadi mungkin karena bacaan-bacaan yang menarik dan bermanfaat dalam bidang ini memang masih sangat sedikit di negeri kita.

Buku ini akan memperkaya khazanah intelektual kita dan mendorong kejelasan berpikir mengenai seluk-beluk sistem demokrasi. Walaupun dilahirkan hampir dua abad lalu, pemikiran Tocqueville saat ini masih sangat menarik dan penting bagi semua kalangan.

(Kembali Ke Atas)
Advertisement:
Website Toko Online + POS (Point of Sale) System

Ulasan

Rizky KurniawanRizky Kurniawan, 09 November, 2013
Rating: 5 dari 5 Bintang!
Tocqueville merupakan seorang pemikir sosiolog dan politisi di abad ke-19. Ia lahir pada masa pemerintahan Napoleon Bonaparte. Keluarga Tocqueville termasuk dalam kelompok loyalis Louise XVI yang kontra revolusi. Hal inilah yang memberi pengaruh cukup besar bagi pemikiran Tocqueville di kemudian hari. Berbeda dengan para sosiolog di zamannya seperti Hegel, Marx, Engels, Spencer, Nietzsche, Mill, maupun Comte yang seluruh gagasannya bertolak dari kerangka teoretik dan berharap dapat membangun suatu tatanan masyarakat melalui idenya. Tocqueville justru bertolak dari kekhususan dan keunikan masyarakat yang diamatinya (bangsa Amerika) menuju pada gagasan demokratik yang sesuai dengan yang terjadi di negerinya, Perancis.

Berdasarkan karya-karya yang pernah dibuat, tampaknya Tocqueville tidak mempermasalahkan metodologi maupun teori. Yang menjadi ciri khas dari karyanya adalah ketiadaan formalisasi dan sedikitnya abstraksi. Meski demikian, ia bukanlah seorang empirisme kasar sebagaimana Ranke (sejarawan Jerman yang pernah bertemu dengan Tocquville). Menurut penilaian Beaumont (Stone dan Mennel, 1959: 242 – 249; Stone dan Mennel, 2005: 20), Tocqueville bukanlah termasuk seorang filsuf sejati yang menikmati spekulasi metafisik dan mencintai pengetahuan demi pengetahuan akan tetapi spekulasinya selalu memiliki tujuan praktis. Hal ini terbukti dengan tindakannya dengan menjadi anggota Majelis Perwakilan Rakyat sekaligus bertugas sebagai menteri luar negeri dalam pemerintahan Odilon-Barrot.

Meski Tocqueville hidup sezaman dengan Gobineau dan Marx, namun analisanya terhadap perkembangan demokrasi di Amerika tidaklah se-Rasis Gobineau. Selain itu, Tocqueville juga tidak memandang bahwa sejarah sebagai keniscayaan sebagaimana Marx. Tocqueville tetap melihat sejarah sebagai suatu kesinambungan di mana segala faktor pemicu tidak selalu mengarah atau mendapat reaksi yang sama di setiap keadaan dan masyarakat.

Melalui bukunya ini, Tocqueville mencoba menjelaskan segala segi kehidupan masyarakat di Amerika, mulai dari hubungan sosial, kekerabatan, hukum waris sebagai fondasi berdirinya Aristokrasi, gender dan kedudukan wanita hingga sebab-sebab Revolusi. Tujuannya adalah membandingkan antara tatanan masyarakat demokratis di Amerika dengan aristokratis di Perancis. Secara sengaja ataupun tidak melalui tulisan-tulisannya Tocqueville mencoba menghidupkan arti “kesetaraan” bukan sekadar kata yang tercantum dalam kamus bahasa Perancis akan tetapi dalam bentuknya yang konkret dengan menjadikan tata kehidupan masyarakat Amerika atau Anglo-Amerika sebagai bukti idealnya.
1 dari 1 orang menilai cukup membantu
Apakah ulasan ini membantu?
Ya
 
Tidak
(Kembali Ke Atas)
(Kembali Ke Atas)