Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Bisnis & Keuangan    Ekonomi

Peran Strategis Indonesia dalam Pembentukan ASEAN & Dinamikanya

Berat 0.25
Tahun 2012
ISBN 9789794564639
Penerbit UI Press
Sinopsis       Buku Sejenis
 
Harga: Rp60.000
Tersedia:
Dikirim 2-5 hari berikutnya SETELAH pembayaran diterima. (Senin s/d Jumat, kecuali hari libur)

Pelanggan yang Membeli Buku Ini Juga Membeli Buku Berikut:

Sang Maestro Toeri-teori Ekonomi Modern
Mark Skousen
Rp135.000
Metodologi Penelitian Politik
Lisa Harrison
Rp60.000
Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer (Berdasarkan PAPSI 2013)
Rizal Yaya
Rp147.900
Pasar Berjangka Komoditas dan Derivatif
Mohamad Samsul
Rp84.900
Lainnya+   

Sinopsis

Tidak banyak yang tahu mengapa Soeharto pada pasca tahun 1966 demikian berambisi menggagas terbentuknya ASEAN dan implementasinya di kawasan Asia Tenggara? Posisi geografis Indonesia dengan luasnya yang masuk urutan 15 besar dunia (total luas darat dan laut 8.746.000 km2, dan khusus daratannya saja 1.904.345 km2, dan lain-lain) tampak demikian strategis keberadaan wilayah Indonesia tersebut yang memerlukan 'dana pengamanan' yang tidak kecil jumlahnya. Kalau 1 km2 memerlukan dana pengamanan 20 dolar AS dalam setiap tahunnya, berapa besar dana yang harus disiapkan, dan apakah kita mampu (pasca 1965 tersebut)? Terbentuknya ASEAN adalah sebuah gagasan yang demikian strategis bagi Indonesia, namun apakah hal ini dipahami banya pihak?

Dalam perkembangan dan dinamikanya, Indonesia tampaknya tidak maksimal dalam menempatkan ASEAN menjadi benar-benar strategis bagi kepentingan ekonomi, politik, dan keamanan regionalnya yang saling menunjang dan makin meningkatkan 'prestasinya'. ASEAN yang merupakan prestasi dan investasi besar Indonesai 'belum' diisi oleh prestasi-prestasi besar dalam menunjang berbagai kepentingan domestik Indonesia. Memang suatu Asia Tenggara yang aman telah terwujud, namun apakah hanya sebatas itu yang diperlukan oleh Indonesia? Jelas tidak, karena negara-negara lainnya di lingkungan ASEAN (Singapura, Malaysia, Thailand, dan bahkan Vietnam) ternyata lebih canggih dan jauh lebih  berhasil dan berprestasi dari Indonesia dalam memanfaatkan ASEAN sebagai jembatan kepentingan mereka di berbagai bidang. Salah satunya hal-hal yang terkait denga kebijakan UKM di ASEAN perlu menjadi pembelajaran? Masih banyak hal-hal lainnya yang dapat dijawab oleh buku ini, misalnya, mengap makin lama (sampai akhir 2011) Indonesia makin memudar (tidak strategis) atas perannya di ASEAN? Mengapa demikian, dan apa yang salah?

(Kembali Ke Atas)
(Kembali Ke Atas)