Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Novel & Sastra    Misteri & Thriller

Omen #6: Sang Pengkhianat

Berat 0.52
Tahun 2014
Halaman 472
ISBN 9786020309002
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Sinopsis       Buku Sejenis
 
Stok Sedang Kosong
Stok Buku sedang kosong. Apakah Anda ingin diberitahu pada saat stok sudah tersedia?
3

Sinopsis

File 6 : Kasus Penjahit Manusia dengan Korban Atlet-Atlet Unggulan Pekan Olahraga

Tertuduh : Kami. Yep, kalian tidak salah baca. Kami-kami yang seharusnya menyelidiki kasus ini malah menjadi tertuduh lantaran ada beberapa saksi yang mengatakan mereka melihat kami di tempat kejadian. Tentu saja kami tidak sudi pasrah dengan situasi ini dan bertekad untuk menyelidikinya. Kecurigaan kami jatuh pada dua cewek paling jahat di sekolah kami: Nikki dan Eliza. Tambahan lagi, kini mereka mendapat bantuan dari Damian Erlangga sang pangeran iblis, serta mantan sobat kami yang kini menjadi musuh bebuyutan kami: Erika Guruh.

Fakta-fakta : Pada hari-hari menjelang Pekan Olahraga, atlet badminton unggulan sekolah kami ditemukan di lapangan badminton dalam kondisi tidak sadar dengan mata, mulut, dan anggota badan terjahit rapat. Saksi mata berupa sahabat korban mengatakan dia melihat Rima berkeliaran di dekat lapangan pada saat kejadian. Di siang hari, pada hari yang sama, kapten tim futsal ditemukan mengalami kejadian tragis yang sama, dan kali ini orang-orang melihat Putri Badai melarikan diri dari tempat kejadian. Keesokan harinya ada “tips tepercaya” yang mengatakan Aya akan melakukan kejahatan berikutnya, dan sebelum kami sempat melakukan sesuatu Aya sudah ditahan polisi.

Misi kami : Menemukan pelaku sebenarnya sebelum kami dihukum untuk perbuatan yang tidak kami lakukan.

Penyidik kasus: Valeria Guntur, Rima Hujan, Putri Badai, dan Aria Topan
(Kembali Ke Atas)
Advertisement:
Website Toko Online + POS (Point of Sale) System

Ulasan

Muhammad alaikaMuhammad alaika, 30 September, 2015
Rating: 3 dari 5 Bintang!
Harganya paling mahal, tapi ceritanya paling standar. Nggak banyak aksi yang bikin "wah". Erika juga terkesan bego, which is di luar karakter banget. Saya yakin Kak Lexie masih bisa brainstorm ide yang bisa bikin Erika terpaksa mempercayai Eliza tanpa kelihatan bloon dan gampang disetir begitu. Soalnya sumpah, Erika itu jagoan banget menurut saya.

Terus... terlalu banyak muncul rahasia baru yang seharusnya bisa dicicil kemunculannya di buku-buku sebelumnya. Terlalu banyak obrolan dan ide nggak penting, kayak Nikki yang bilang Daniel anaknya Jonathan Guntur, tapi ternyata bukan. Mungkin buku selanjutnya bakal mengulas tentang ayah Daniel yang di luar negeri itu?

Minus lainnya, terlalu banyak narasi yang diceritakan secara flashback, terutama dari sudut Les, Vik, dan Daniel. Tapi giliran action... di-cut tiba-tiba. Kan antiklimaks. Well, kecuali bagian epilognya, sih. Saya salut sama Kak Lex yang berhasil bikin saya penasaran akan apa yang terjadi sama Les.

Terlalu banyak culik-culikan juga, tapi penyelidikannya sedikit. Polisi-polisinya juga, entah kenapa, kesannya lebih bego dari di buku-buku sebelumnya. Terlalu banyak momen nggak penting yang nggak terlalu berpengaruh terhadap perkembangan cerita tapi tetep diceritain, semisal pekerjaan Erika di kantor Vik. Sumpah, buku ini lebih mirip buku komedi daripada thriller, hanya saja joke-nya jayus. Asli, apa cuma saya yang merasa joke-joke di buku ini datar, tar, tar?

Memang, bagian awal bukunya terasa menyenangkan sekaligus bikin penasaran. Prolog oleh Jonathan Guntur sang ayah jagoan. Lalu Val, Rima, Putri, Aya disuruh pergi dalam suatu misi. Ditempatkan dalam satu rumah kembali. Lalu Aya yang pusing dengan dua cowok norak tapi lucu. (Anyway, PoV yang paling saya suka di sini, dan buku-buku sebelumnya, adalah Aria Topan dan Putri Badai.) Lalu misi di rumah OJ yang disentil kehadiran Damian. Premisnya keren ya? Enjoyable banget ya? Sayangnya, begitu korban pertama penjahit manusia ditemukan, wuuush, semuanya kabur begitu saja. Saya nggak mendapat apa-apa. Saya nggak mendapat apa yang saya cari: sesuatu yang lebih keren dari Kutukan Hantu Opera
Apakah ulasan ini membantu?
Ya
 
Tidak
(Kembali Ke Atas)
(Kembali Ke Atas)