Permainan office politics yang terjadi di dunia usaha merupakan tindakan yang manusiawi karena untuk dapat bertahan atau "survive" dan menaiki tangga karier untuk menduduki posisi kunci bagi sebagian karyawan tidaklah mudah. Struktur organisasi perusahaan yang digambarkan dengan bentuk "kerucut" atau "segitiga" sudah memberikan gambaran bahwa posisi kunci terbatas, yang berarti hanya sebagian kecil karyawan yang akan menduduki posisi kunci pada puncak kerucut tersebut. Perusahaan yang sudah cukup tua dan mempunyai kultur bermain office politics, memiliki cukup banyak karyawan senior dengan kompetensi, kemampuan, dan kapasitas yang sudah siap untuk menempati posisi kunci.
Dengan demikian, seleksi akan semakin ketat. Bagi sebagian karyawan yang memiliki ambisi sudah tidak sabar menunggu dan ketakutan akan tersingkir, cenderung memilih jalan pintas dengan bermain office politics, walaupun sadar harus mengorbankan dan merugikan kolega dan karyawan yang lain. Harapannya, buku ini akan membuka mata para eksekutif muda untuk mengenal office politics dan menghindarinya-menyikapinya dengan bijaksana.
Orang bijak tidak akan bermain office politics yang tidak terpuji untuk menduduki posisi kunci atau memperoleh karier yang diinginkan. Mereka akan berusaha keras menjalankan tugas. Bekerja dengan rajin dan jujur. Berkarya sesuai kemampuan yang dianugerahkan Tuhan. Memaksimalkan kapasitas yang dikaruniai. Mengoptimalkan kemampuan yang diperoleh dari hasil latihan. Menerapkan kompetensi yang dimiliki dari hasil belajar secara formal maupun informal. Menggunakan kesempatan yang diperoleh tepat pada waktunya dengan cara wajar dan murni tanpa bermain office politics.
