Sir J.Y. Simpson—peneliti anestesi bersaksi, “Tuhan tidak menyukai rasa sakit. Ingat, bagaimana Tuhan mengambil rusuk Adam untuk membentuk Hawa.”
Inilah yang disajikan dalam buku ini. Tentang temuan-temuan besar dalam bidang pengobatan—sejak zaman kuno hingga zaman mutakhir. Jadi, di sini pembaca akan berkenalan dengan Dr. Imhotep—orang Mesir—dokter pertama di dunia.
Kemudian “Bapak Ilmu Kedokteran” Hipokrates, yang menyusun tata karma “Sumpah Dokter”.
Lalu Dr. Ambroise Pare yang teknik bedahnya sangat popular. Sebagai dokter ia berkata, “Saya mengobati. Tuhan menyembuhkan.”
Sementara itu ilmu pengobatan pun makin canggih. Antoni Van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop. Saintis pun makin mantap dengan berhasilnya Wilhelm Rontgen menemukan sinar-x.
Dan selanjutnya dokter generasi berikutnya menemukan karya-karya baru. Di antaranya Dr. C.R. Drew, pelopor transfuse darah. Kemudian muncul Dr. Christian Barnard yang berhasil mentransplantasi jantung.
Jadi, membaca buku “Menggali Sejarah Pengobatan” ini sama dengan menyaksikan realitas di sekitar kita. Sebab, kita—mau tidak mau—harus terlibat dalam proses pengobatan itu sendiri.
Itulah yang menarik bila membaca buku ini. Mudah dimengerti. Sangat menolong bagi para dokter, tenaga medis, dosen, mahasiswa, dan orang tua—terutama ibu-ibu yang senantiasa siap membina anak tercinta yang kekasih.
