Pokok bahasan mengenai otonomi daerah sudah mencuat sejak puluhan tahun yang silam, tetapi hingga saat ini tetap relefan untuk dikaji. Mengapa? Otonomi daerah sesungguhnya merupakan perwujudan paling riel dari semangat demokrasi, terutama di negara yang sangat heterogen seperti Indonesia. Demokrasi yang sesungguhnya akan terjadi manakala setiap entitas kelompok budaya, adat istiadat, kondisi geografis, dan sosial ekonomi bukannya diseragamkan, tetapi dipelihara dan dimaksimalkan potensinya. Setiap upaya penyeragaman, bagaimanapun juga akan dimaknai sebagai pemberangusan atau pembunuhan keunikan lokal, yang pada gilirannya pasti akan memicu semangat disintegrasi.Dr. Paimin Napitupulu, M.Si. berpandangan bahwa otonomi daerah bukanlah semata-mata soal konsesi yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada daerah, tetapi lebih-lebih merupakan kesempatan bagi prakarsa aktif lokal untuk membangun daerahnya, yang secara makro akan berdampak besar pada pembangunan nasional. Berkarir sebagai seorang birokrat membuatnya paham akan seluk beluk pemerintahan, tetapi sekaligus juga membuatnya sangat sensitif pada perspektif kemanusiaan dan pendidikan, sebagaimana terungkap dalam paparannya.
Buku tersebut cukup baik sekali dalam refresnsi otonomi daerah yang saat ini masih menjadi perbincangan keilmuan karena menyangkut pemerintahan di daerah.
