Belbuk.comtoko buku onlineBuku Original021-4202857
Cara PembelianTestimoniPusat BantuanTentang KamiHubungi Kami
Buku    Sejarah, Budaya & Filsafat    Budaya

Makrifat Jawa untuk Semua: Menjelajah Ruang Rasa dan Mengembangkan Kecerdasan Batin Bersama Ki Ageng Suryomentaram

Berat 0.32
Tahun 2011
Halaman 310
ISBN 9789790242906
Penerbit Serambi Ilmu Semesta
Sinopsis       Buku Sejenis
 
Stok Sedang Kosong
Stok Buku sedang kosong. Apakah Anda ingin diberitahu pada saat stok sudah tersedia?
1

Sinopsis

Sebelum Islam datang, Jawa telah memiliki ajaran-ajaran kearifan yang mapan. Kehadiran Islam tidak menghapus kearifan-kearifan itu, tapi justru menyempurnakannya. Orang Jawa sangat terbuka terhadap keyakinan dan semua agama, terutama Islam. Namun, mereka tak mau ketika harus "diarabkan". Sebagaimana mereka juga menolak mati-matian saat hendak "dibelandakan" atau "diinggriskan".

Buku ini menyuguhkan salah satu khazanah kearifan yang kaya itu dari "Sang Matahari Jawa", Ki Ageng Suryomentaram. Sang Pencerah dari Mataram ini dipandang berhasil membumikan ajaran adi luhung leluhurnya. Dengan bahasanya yang sederhana, dia juga mampu menerangkan berbagai wacana filsafat tentang awal mula dan akhir alam semesta ke dalam penjelasan yang mudah dicerna.

Dalam buku ini, kita juga mendapatkan tips dari Ki Ageng untuk menempa diri:

    Mengamati dan meneliti rasa batin kita yang muncul serta bertanya dan menjawabnya dengan jujur; dari mana dan ke mana rasa batin kita menuju?
    Membangkitkan kesadaran "aku sejati" agar senantiasa menjadi subjek dalam menghayati hidup dan kehidupan ini dengan penuh kesabaran, sehingga selalu memiliki keberanian untuk menghadapi kenyataan saat ini, di dunia ini, apa pun wujudnya! (saiki, ing kene, ngene!).
    Mengambil keputusan atau menentukan sikap/tindakan berdasarkan pemahaman terhadap situasi yang sedang dihadapi, dengan memperhatikan dan mengkritik nilai-nilai yang kita yakini dengan sesungguhnya, dan tidak hanya berlandaskan kepada "katanya-katanya", "pantasnya-pantasnya", dan "duga-duga" semata.

Belajar dari jejak-jejak kearifan yang tersirat dan tersurat dalam ajaran-ajaran Ki Ageng, spiritualitas bukanlah tujuan, melainkan seperti vitamin atau suplemen penambah energi untuk membangkitkan semangat yang mulai mengendor. Karena itu, jika ada pemburu spiritualitas yang sampai terlena, berasyik masyuk "enak sendiri" dan menutup mata terhadap penyakit sosial (tanpa ngenakke liyan) di sekitarnya, ia bukan lagi menjadi vitamin tetapi telah menjelma sebagai candu
(Kembali Ke Atas)
Advertisement:
Website Toko Online + POS (Point of Sale) System
(Kembali Ke Atas)