Sinopsis
Bagian pertama dari buku Komunikasi Politik ini berbicara tentang opini publik. Apa yang disebut opini? Kapan opini pribadi menjadi opini publik? Tahap-tahap mana yang harus dilalui dalam membentuk opini publik? Tahap-tahap mana yang harus dilalui dalam membentuk opini publik? Selanjutnya, penulis buku ini, Nimmo, membagi opini publik berdasarkan distribusinya: opini publik yang tunggal, opini publik beberapa orang, dan opini publik banyak orang.
Untuk apa sebenarnya ia berbicara tentang opini publik? Bagi Nimmo, opini publik adalah abstraksi dari khalayak komunikasi politik. Khalayak adalah sejumlah orang yang heterogen. Mereka menjadi khalayak komunikasi politik segera setelah mereka “mengkristal” menjadi opini publik.
Akhirnya, dari bayangan-bayangan opini publik itu, orang merekonstruksi ‘cerita-cerita’ politik. Ini sebetulnya akibat komunikasi politik. Melalui pembicaraan tentang hal-ihwal opini publik, Nimmo membawa kita pada empat efek penting komunikasi politik: sosialisasi politik, partisipasi politik, mempengarhui pemilu, dan mempengaruhi para pejabat yang mengambil kebijakan politik. Walaupun topik ini serinng dibicarakan dalam buku teks ilmu politik, buku ini meninjau semuanya dari perspektif komunikasi. Secara konsisten, Nimmo meninjau sumber, saluran, dan pesan dalam sosialisasi politik; proses sosialisasi isi pesan lewat komunikasi interpersonal, komunikasi organisasional, dan komunikasi massa; partisipasi politik dari sisi komunikator politik dan dari cara mereka memberikan tanggapan pada komunikasi politik. Terakir, Nimmo menyebut proses mempengaruhi pemilu sebagai komunikasi elektoral, dan proses mempengaruhi pejabat sebagai komunikasi kebijakan