Novel ini mengembalikan ingatan saya ke masa kuliah di kampus yang sama, dan di organisasi kemahasiswaan yang sama persis. Memuat banyak pelajaran, salah satunya paling brilian: sebuah lukisan megah selalu disusun dari potongan kecil, dan Mas Karnoe adalah salah satu potongan terbaiknya bagi banyak lulusan top kampus ini. Alangkah baiknya semua orang membaca novel ini.
—Tere Liye
Keikhlasan yang terpancar dari Mas Karnoe turut menampar kita yang kerap berkejaran dengan materi dan imbal jasa. Sebuah cerita jujur yang mengetuk jiwa.
—Ahmad Fuadi, Penulis Trilogi Negeri 5 Menara
Mas Karnoe pantas mendapatkan gelar S-4. Benar-benar seorang profesor kehidupan.
—Prof. Firmanzah, Ph. D., Staf Ahli Presiden
Di balik perawakannya yang kecil, terdapat cinta yang besar.
—Rhenald Kasali, Guru Besar Universitas Indonesia
Mas Karnoe adalah sosok yang ikhlas, bekerja dalam diam, tanpa pamrih, dan saat ia tiada, banyak yang kehilangannya. Benar-benar menunjukkan ciri orang yang ikhlas. Diceritakan dengan lugas oleh Jombang Santani Khairen. Memberi inspirasi dan menyentuh relung kemanusiaan kita.
—Jossy P. Moeis, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia