Kamus ini merupakan kumpulan kosakata dengan paradigma bentukannya, baik secara morfologis maupun sintaktis (gabungan kata frase). Penyusunannya mengacu kepada rujukan 1) Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) ditambah dengan perkembangan sejumlah kosakata sehubungan dengan perkembangan budaya, terutama untuk kosakata serapan, atau unsur budaya yang belum ada, dan 2) Kamus Acuan Dwibahasa Indonesia - Sunda, Sunda - Indonesia ( I A - K dan II L – Z) (1995 s.d. 1997). Kamus Acuan Dwibahasa (2) dijadikan sebagai acuan karena kosakata yang disusun berdasarkan pada (1) Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk sumber bahasa Indonesia (1995); (2) Kamus Basa Sunda yang disusun oleh R. Satjadibrata (1954) dan Kamus Soenda - Melayu oleh pengarang yang sama.Penerbitan buku ini dilakukan karena desakan keperluan 1) Pelestarian; 2) Pengawet Budaya; 3) Pengayaan kosakata baik bagi bahasa Indonesia maupun bahasa Sunda; dan 4) Perwujudan instrumen kebahasaan dan kebudayaan dalam memahami kehidupan masyarakat Sunda khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya sehingga memudahkan para pem-belajar bahasa dan budaya yang terkait.Siapapun yang menaruh perhatian terhadap keaneka-ragaman budaya Indonesia, patut memiliki kamus ini untuk memperkaya dirinya secara intelektual.
