Sinopsis
"Meskipun tampak sederhana, tetapi tiap goresan kata dalam buku ini memiliki makna mendalam yang akan mengungkap hakikat ilmu yang sebenarnya. Buku ini hadir di saat yang tepat, ketika banyak orang yang mulai menyadari bahwa ada problem besar yang dihadapi umat Islam, yaitu kerusakan ilmu yang berdampak pada hilangnya adab dari hati pencari ilmu dan munculnya pemimpin 'gadungan' di tengah-tengah masyarakat. Semoga buku ini dapat menjadi setitik cahaya bagi siapa pun yang membacanya."
- Dr. Dinar Dewi Kania, Peneliti Insists dan Dosen Universitas Trisakti, Jakarta.
"Saat ini guru disertifikasi dan disubsidi, tapi mengapa sedikit yang bisa diteladani? Pelajar, kini diberi banyak kemudahan, tapi mengapa semakin banyak yang gemar tawuran? Para ahli banyak terlahir di negeri ini, tapi mengapa kasus korupsi kian menjadi? Di sini, penulis memaparkan perlunya merekonstruksi ulang konsep dasar pendidikan, sesuai petunjuk Al'Aliim, yang Maha Mengetahui dan memberi kita kelebihan, berupa kemampuan berpikir dan belajar. Tujuan akhirnya adalah agar ilmu yang didapat bermanfaat, sehingga dapat meninggikan kalimat Rabb Semesta Alam."
- Heykal Sya'ban, Wartawan Pikiran Rakyat.
"Seseorang yang bacaannya di bawah sepuluh ribu buku, akan merasa dirinya pintar dan menganggap orang lain bodoh. Bacaannya antara sebelas sampai sepuluh ribu, merasa dirinya pandai dan prang lain juga pandai. Bacaannya di atas sepuluh ribu, akan muncul pemahaman bahwa dirinya bodoh dan banyak orang lain yang pandai. Buku ini menambah wawasan agar kita berani belajar dan berani mengatakan bahwa saya masih bodoh. Bagaimana pendapat sahabat?"
- Masrukhul Amrii, Knowledge Entrepreneur/Trainer.
